“Bilamana jaringannya bagus, alhamdulillah memudahkan kita sebagai warga. Terpenting pemerintah menjaga jaringan internet agar tetap stabil dan diakses dimanapun bisa,” harapnya.
Menurut dia, jaringan server ini sangat penting dalam melakukan pendaftaran administrasi kependudukan secara online.
“Saya terakhir ke sini empat tahun lalu urus perpindahan alamat. Awal mula online diterapkan saat itu masih ditemukan banyak kendala, terutama jaringan,” katanya. Meski begitu, hasilnya tetap memuaskan bagi Yogi.
BACA JUGA: Persiapan PPDB 2024, Disdik Jabar: Ada Perubahan Ditahap Satu Pendaftaran
Warga lainnya, Nurbaiti pun merasa terbantu dengan berbagai inovasi layanan kependudukan di Kota Bogor. Perempuan asal Kayumanis, Tanah Sareal ini sempat mengurus perubahan data pada KTP-nya. Ternyata, ia hanya perlu mengurusnya tak sampai waktu sehari.
“Antrean (offline) biasa aja, layanan di Disdukcapil Kota Bogor sudah sangat memudahkan dan tidak dipersulit. Kalau ada sistem baru antrean online, pasti bakal lebih mudah lagi. Waktu tunggu jadi semakin efisien,” katanya.
Kepala Disdukcapil Kota Bogor, Ganjar Gunawan menjelaskan, masyarakat bisa melakukan reservasi jadwal secara online. Pihaknya akan menerapkan Sistem Booking Antrean Online. Layanan dengan aplikasi Prima Antri. Layanan ini sudah bisa diakses, tetapi baru mulai diterapkan secara perlahan pada 2 Mei.
“Booking antrean online ini sebenarnya bukan barang (aplikasi) baru, karena selama ini sudah hampir satu tahun Disdukcapil Kota Bogor membuka layanan di hari Sabtu atau Service on Saturday (SOS),” kata Ganjar Gunawan.
BACA JUGA: Berapa Banyak Jumlah Soal TKD BUMN 2024? Cek Disini
Selama ini, terobosan SOS itu juga mendapatkan respons positif dari warga, karena membantu pemohon yang tak dapat datang saat jam kerja atau Senin-Jumat. Ada fenomena penumpukan pemohon, terutama pada jam padat seperti pukul 08.00 hingga 11.00 WIB.
“Warga berkumpul dan saya perhatikan ada yang datang dari jam 6 (pagi), ada yang 5.30 WIB,hanya untuk mendapatkan nomor antrean yang pertama. Padahal kantor baru buka jam 08.00 WIB,” ucapnya.
Belum lagi, warga biasanya kehabisan nomor antrean di Disdukcapil dan mengundang persoalan. Oleh karena itu, Sistem Booking Antrean Online dibuat untuk merapikan atau menertibkan permasalahan tersebut. “Ibarat kata, per hari ada 150 ribu orang. Kalau tidak diatur kedatangannya, maka ada potensi chaos,” jelasnya.