JABAR EKSPRES – Gempa 6,5 Magnitudo yang mengguncang wilayah Garut pada Sabtu (27/4) malam, terasa hingga Kampung Loskulalet, Desa Margamekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Salah satu warga Kampung Loskulalet, Hendi Rustandi (34) menceritakan bagaimana detik-detik terjadinya gempa tersebut.
“Kejadian kurang lebih jam 23.30 WIB. Anak-anak sama istri lagi pada tidur, saya baru pulang dari Bandung, nyampe jam 11 malam. Tidur sebentar di sini tiba-tiba gempa saya takut dan langsung lari ke luar rumah sambil bawa anak-anak dan istri,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Minggu (28/4/2024).
BACA JUGA: Gempa Garut Sebabkan 11 Rumah di Pangalengan Rusak Ringan
Gempa tersebut membuat rumah hendi mengalami kerusakan, tepatnya tembok kamarnya roboh.
Namun pada saat kejadian, Hendi mengaku tidak tahu jika tembok kamarnya roboh. Bahkan dia baru mengetahui setelah tetangganya memberitahukan.
“Tembok belakang awalnya gak tahu roboh. Dikasih tau sama tetangga. Pas gempa beres, saya lihat udah bolong aja kamarnya,” jelasnya.
BACA JUGA: Peringatan Hari Tari Sedunia: Dedikasi Generasi Muda, Meniti Bakat, hingga Budaya Lokal Sejak Dini
Selain itu, dirinya pun panik pada saat kejadian dan langsung menyelamatkan istri dan kedua anaknya.
“Saya panik, jadi saya langsung aja keluar nyelamatin anak dan istri. Gak lihat kursi atau meja, ditabrakin aja semua, yang penting bisa keluar rumah,” jelasnya.
Hendi menambahkan pada kejadian itu, dirinya bersama keluarga tidak mengalami luka-luka.
“Alhamdulillah gak ada luka-luka, karena setelah itu saya langsung diem di luar rumah,” tambahnya.
BACA JUGA: Imbas Gempa Garut 6,5 SR, Bangunan Rusak di Sukabumi Terus Bertambah
Hendi menceritakan jika gempa yang terjadi itu tidak berlangsung lama. Namun beberapa bagian rumahnya mengalami kerusakan.
“Gempanya ada sekitar dua sampai empat detik, tapi pas saya lihat kaya tembok kamar jebol, retak, kamar mandi, yang paling mengkhawatirkan mah ya ini tembok kamar,” ungkapnya.
Adapun untuk dinding yang roboh, saat ini kata dia sudah sudah ditutup sementara menggunakan terpal agar tidak terkena hujan.