JABAR EKSPRES – Perekonomian warga Jabar makin timpang. Panitia Khusus (Pansus) DPRD Jabar turut menyayangkan kondisi itu.
Ketimpangan itu terlihat dari angka gini ratio Jabar periode 2023 yang ada di angka 0,425 point. Angka itu turut disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin saat menyampaikan nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) pada paripurna beberapa waktu lalu.
Dibanding realisasi 2022, capaian gini ratio itu juga justru makin naik. Pada 2022, gini ratio Jabar masih di angka 0,417 poin.
BACA JUGA: Ribuan Personel Gabungan Amankan Sidang Putusan di Mahkamah Konstitusi
Realisasi pada 2023 tersebut juga belum mencapai target yang diharapakan. Karena, target gini ratio Jabar pada 2023 ditarget turun menjadi 0,396 poin.
Ketua Pansus DPRD Jabar yang membahas LKPJ, Abdul Harris Bobihoe turut menyayangkan kondisi tersebut. “Iya makin timpang. Utamanya di perkotaan. Kalau di kabupaten atau perdesaan tidak terlalu. Kota Bandung tinggi,” jelasnya saat ditemui Jabar Ekspres beberapa hari lalu.
Dari data yang dihimpun, Gini ratio Kota Bandung pada 2023 tembus di angka 0,459. Masih kategori ketimpangan sedang tapi nyaris masuk ke kategori ketimpangan tinggi.
Politikus Gerindra itu menambahkan, pihaknya saat ini juga tengah mendalami capaian – capaian lain dalam LKPJ itu. “Target kami 17 Mei nanti hasil pembahasan akan diparipurnakan,” sambungnya.
Capaian gini ratio Jabar di 2023 itu menjadi dua dari tujuh Indikator Kinerja Makro (IKM) yang tidak mencapai target. Indikator lain seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) progresnya membaik. Indikator lain yang tidak tercapai adalah persentase penduduk miskin. Realisasi 2023 adalah 7,62 persen sementara targetnya 7,54 persen.(son)