JABAR EKSPRES – Harga bawang merah di Kota Sukabumi masih tinggi dan tak kunjung turun sejak akhir puasa hingga pasca lebaran. Padahal, bebeberapa komoditi bumbu dapur lainnya sudah mengalami penurunan harga.
Hal tersebut diungkap oleh Ujang (60), salah seorang pedagang sayuran di Pasar Gudang Tipar, Kota Sukabumi. Menurutnya, harga bawang merah tersebut tergolong mahal, padahal momen lebaran sudah terlewat.
“Bawang merah masih tinggi (mahal) harga jual masih Rp60 ribu per kilo. Itu harga jual dari puasa menjelang lebaran,” ujarnya kepada Jabar Ekspres, Jumat (19/4).
Menurut ujang, harga bawang merah yang masih mahal tersebut berbanding terbalik dengan jenis sayuran untuk keperluan bumbu dapur lainnya yang sudah mengalami penurun harga.
BACA JUGA: H+7 Lebaran, Harga Daging Sapi di Sukabumi Turun Puluhan Ribu
“Harga Cabai sudah turun, mau cabai merah besar atau cabai rawit udah pada turun. Beda dengan harga bawang merah yang masih relatif tinggi,” kata pedagang sayur di Pasar Gudang Tipar, Kota Sukabumi itu.
Ujang menduga bahwa harga bawang merah yang masih tinggi tersebut dari faktor penyedia atau para petani yang terkendala saat panen.
“Ini mungkin kendala cuaca, entah kebanjiran atau apa,” tebaknya.
Dia mengaku, para pembeli masih mengeluh soal harga bawang merah yang tak kunjung turun. Hal ini membuat para konsumen memilih mengurangi penggunaan bumbu dapur tersebut.
“Beban pembeli ya harga masih tinggi aja, biasa jual normal Rp30-40 ribu per kilo. Imbasnya ke yang biasa beli 1/2 kilo jadi 1/4, yang beli 1 kilo jadi 1/2 kilo. Mudah-mudahan Pemkot Sukabumi secepatnya bisa menstabilkan harga bawang merah ini,” tutupnya. (RAS)
BACA JUGA: Pria Berdandan Ala Anak Jalanan Ditemukan Tak Bernyawa di Pinggir Jalan Sukabumi