JABAR EKSPRES – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung membeberkan salah satu cara terbaik untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD). Yakni dengan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang harus dimasifkan masyarakat Bandung.
Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian menilai gerakan untuk pemberantasan sarang nyamuk tersebut masih dilanda kesulitan.
Terlihat mudah tetapi sulit dikerjakan, menurutnya strategi dari gerakan itu merupakan yang terbaik untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus. Namun PSN dianggap mudah-mudah susah.
BACA JUGA: Tak Kunjung Diperbaiki PUPR, Jalan Menuju Kantor Pemda KBB Ditanami Pohon Pisang
“Realisasinya belum bagus. Masih jelek,” kata Anhar kepada wartawan, belum lama ini.
Adapun untuk mengoptimalkan strategi tersebut, pihaknya bakal menggalakan gerakan PSN masuk ke sejumlah tempat yang padat dengan kegiatan masyarakat. Seperti sekolah, perkantoran, tempat ibadah, hingga pusat perbelanjaan.
“Kami mau masuk ke sekolah, biar intens di sekolah. Sekolah juga melibatkan siswanya melakukan PSN. Minimal di lingkungan sekolah dan tempat tinggal, jadi si murid sebagai juru pemantau jentik. Bukan di rumahnya saja,” ungkapnya.
“Kemudian sasaran (tempat) terspesifik, misalnya perkantoran, mungkin masih agak sulit. Sementara kami mau berkirim surat melalui Disdagin ke pusat perbelanjaan agar mereka juga memperhatikan masalah potensi perindukan nyamuk di tempatnya,” tambahnya.
Dinkes Kota Bandung juga mengaku telah berkomunikasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) guna memantau gerakan PSN di tempat pendidikan dan tempat peribadahan umat muslim.
“Sudah ada komunikasi untuk ke madrasah, pesantren, masjid juga dan tempat umum. Seperti itu akan kita jadikan sasaran tempat PSN. Minimal seminggu sekali (PSN). Karena siklus hidup jentik itu kan 7 sampai 10 hari,” pungkasnya.