“Wacana pembangunan Cileunyi terpadu atau Jalan Jalan Lingkar Cileunyi kagok (nanggung). Saya yang telah hampir 2 tahun 6 bulan jadi Bupati Bandung sebentar lagi mau habis,” ujar Kang DS ketika Rembug Bedas Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi beberapa waktu lalu.
“Insya Allah, jika jadi Bupati Bandung lagi untuk periode ke-2, wacana tersebut akan direalisasikan. Hanya perlu diketahui, karena wacana pembangunan Cileunyi Terpadu atau JLC berhubungan dengan wilayah perbatasan, yaitu Kota Bandung. Ya kita akan segera meminta respon dari Pemkot Bandung sejauhmana,” tutupnya.
Molornya wacana pembangunan infrastruktur di wilayah Timur, membuat Pemkab maupun Pemkot Bandung dinilai tak serius, dalam mengupayakan penguraian kemacetan di Bundaran Cibiru-Cileunyi.
Djoko menegaskan, perlu ada keseriusan dari pemerintah apabila ingin membuat masyarakat nyaman, terutama bisa terbebas dari kemacetan.
Menurutnya, meski solusi pembangunan jalan dilakukan tapi optimalisasi angkutan umum yang minim, kemacetan tetap akan menghantui.
Oleh karenanya, tak heran jika Bundaran Cibiru-Cileunyi kian hari semakin padat arua lalu lintasnya. Sebab selain pembangunan infrastruktur yang diwacanakan belum juga terealisasi, pengoptimalan angkutan umum pun masih sangat minim.
“Tergantung keseriusan Pemko dan Pemkab Bandung, buktinya dalam sosialisasi dan support masih kurang untuk penggunaan angkutan umum,” tegasnya.
Kurang mendukungnya Pemkot dan Pemkab Bandung terhadap peningkatan jumlah armada serta layanan transportasi umum, dinilai Djoko sebagai ketidak seriusan pemerintah dalam mengelola tata ruang, khususnya mengurai kemacetan.
“Pembatasan kendaraan pribadi juga bisa diterapkan, tapi hal itu dilakukan setelah ada alernatifnya, ya angkutan umum,” pungkasnya. (Bas)