JABAR EKSPRES – Setelah melewati bulan suci Ramadan atau pasca Lebaran, banyak orang mungkin mengalami gejala yang tidak menyenangkan, seperti lelah yang berlebihan, penurunan energi, atau bahkan penyakit yang muncul.
Setelah Lebaran, saat kembali ke pola makan normal, beberapa orang mungkin mengalami gangguan pencernaan karena tubuh harus beradaptasi kembali dengan pola makan yang biasa.
- Kurangnya Istirahat
Perayaan Lebaran sering kali diisi dengan berbagai kegiatan sosial dan keluarga yang berlangsung hingga larut malam.
Baca Juga:Ciri-ciri Diabetes pada Usia Muda yang Jarang Disadari!Tips Semangat Kembali Bekerja Setelah Berlibur!
Kurangnya istirahat yang cukup dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko terserang infeksi, dan membuat tubuh rentan terhadap penyakit.
- Stres dan Kecemasan
Persiapan untuk Lebaran, seperti membersihkan rumah, memasak makanan, dan menyambut tamu, dapat menyebabkan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Setelah perayaan selesai, beberapa orang mungkin merasa kelelahan fisik dan mental akibat stres yang mereka alami selama persiapan.
- Perubahan Lingkungan
Bagi yang melakukan perjalanan jauh untuk merayakan Lebaran di kampung halaman atau berkunjung ke tempat-tempat wisata, perubahan lingkungan dapat memengaruhi kesehatan.
Perbedaan iklim, polusi udara, atau paparan terhadap bakteri dan virus yang berbeda dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
- Konsumsi Makanan Berlebihan
Selama perayaan Lebaran, makanan khas seperti ketupat, rendang, dan kue-kue kering seringkali tersedia dalam jumlah yang melimpah.
Konsumsi makanan berlebihan, terutama makanan yang tinggi lemak dan gula, dapat menyebabkan gangguan pencernaan, peningkatan berat badan, dan bahkan masalah kesehatan jangka panjang.
- Kembali ke Rutinitas
Setelah periode liburan yang santai, banyak orang harus kembali ke rutinitas kerja atau sekolah mereka. Transisi ini dapat menimbulkan stres tambahan dan menyebabkan gejala seperti kelelahan, sulit berkonsentrasi, dan penurunan motivasi.
