JABAR EKSPRES – Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, di kota kecil Atsugi, Prefektur Kanagawa, terdapat seorang kakek yang telah melalui perjalanan hidup yang luar biasa. Tomisaburo Wakui, pada usia yang mengesankan 110 tahun, telah menjadi pusat perhatian sebagai pria tertua di Jepang.
Peristiwa ini terjadi setelah kepergian Gisaburo Sonobe dari Prefektur Chiba, yang meninggal minggu lalu pada usia 112 tahun. Dengan begitu, Wakui mengambil alih gelar pria tertua di Jepang. Sebuah pencapaian yang membanggakan, mengingat tidak ada lagi pria yang lahir pada Era Meiji (1868-1912) yang masih hidup di negara tersebut.
Wakui lahir pada 28 November 1913, pada Era Taisho (1912-1926), yang membuatnya menjadi saksi hidup dari perubahan zaman yang signifikan, mulai dari periode gejolak Taisho hingga masa modern Reiwa. Walikota Atsugi, Takahiro Yamaguchi, menyampaikan penghormatan dan doanya untuk kesejahteraan dan kesehatan Wakui di masa depan.
Namun, di tengah kehebatan Wakui, tidak boleh dilupakan bahwa di Jepang, ada juga seseorang yang lebih tua darinya, bahkan lebih tua dari Sonobe. Itu adalah Tomiko Itooka, seorang wanita luar biasa berusia 115 tahun, yang juga memegang gelar sebagai orang tertua di Jepang. Itooka lahir di Prefektur Hyogo pada tahun 1908, membuatnya menjadi saksi hidup dari banyak peristiwa bersejarah yang membentuk Jepang seperti yang kita kenal saat ini.
Secara global, peristiwa bersejarah juga terjadi. John Alfred Tinniswood dari Inggris kini menjadi pria tertua di dunia setelah Juan Vicente Perez dari Venezuela, yang sebelumnya memegang rekor tersebut, meninggal pada usia 114 tahun. Tinniswood saat ini berusia 111 tahun, menunjukkan bahwa kekuatan dan keindahan kehidupan bisa dirasakan di berbagai penjuru dunia.
Tak kalah menariknya, perempuan tertua di dunia – dan orang tertua yang masih hidup – adalah Maria Branyas Morera yang berusia 117 tahun dari Spanyol, menurut Guinness World Records. Semua pencapaian ini adalah cerminan dari kekuatan dan keuletan manusia dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Perjalanan hidup Wakui dan para lansia terkemuka lainnya di dunia memberikan inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa usia bukanlah hambatan untuk meraih pencapaian besar. Dengan semangat yang membara dan ketekunan yang tak kenal lelah, siapa pun dapat mengubah sejarah dan menjadi teladan bagi generasi mendatang.