BACA JUGA: Libur Lebaran, Museum Rasulullah Masjid Al Jabbar Tetap Beroperasi
Anehnya, tempat wudhu di sana terlihat sepi. Seusai berwudhu, dirinya bergegas ke dalam Masjid al Jabbar. Alangkah terkejutnya, saf shalat isya hanya terisi beberapa saja, bahkan hingga jamaah selesai.
Lalu, dia kembali ke penitipan barang. Namun, sepatu yang dititipkannya tidak ditemukan. Sekitar 30 menit menunggu, akhirnya dia menanyakan ke petugas setempat.
“Padahal tanya baik2 petugasnya nyolot bilang kalau sepatu saya mungkin bukan di sini tapi di tempat sepatu wanita. Bahkan petugas lain dengan kata kata nggak enak Saya di suruh cari di tempat lain,” terus tulisan itu.
Dirinya menegaskan bahwa menitipkan sepatunya di sana sembari memperlihatkan nomor penitipan. Alhasil, ada petugas lain yang memberi bantuan. Ternyata, sepatu akun @petanirumah berada di bawah kaki petugas penitipan barang tersebut.
Kemudian, dia kembali ke parkiran. Di sana, dia melihat penjaga parkir yang berbeda dengan rompi yang sama. Sama seperti sebelumnya, diminta lagi uang seikhlasnya, tapi harus Rp10 ribu.
BACA JUGA: Nasib PT Jaswita Sebagai Pengelola Bisnis di Masjid Al Jabbar Masih Digantung
“Karna malas debat saya kasih 10 ribu. Saya di pintu keluar bayar parkir lagi 5 ribu. Waktu saya saya bilang udah bayar 2 kali 10 ribu di dalam petugasnya hanya senyum senyum aja,” bebernya.
Saat keluar dari Masjid Al Jabbar, keadaan begitu macet. Ada seorang petugas berompi oren yang mengatur lalu lintas di sana. Sembari keluar, petugas tersebut mengulurkan tangan ke mobil akun @petanirumah. Tetapi, dirinya tidak lagi memberikan uang.
Dengan perasaan kesal dan kecewa, dia menyayangkan kemegahan masjid itu harus ternodai oleh oknum petugasnya.
“Pantang lihat plat mobil beda,” tutup cuitan tersebut.
Hingga berita ini naik, cuitan tersebut sudah dilihat lebih dari 1,8 juta orang dengan komentar mencapai 1,7 ribu. (Fizh)
BACA JUGA: Waspada Praktik Getok Tarif Parkir di KBB, Tanya Dulu Sebelum Parkir!