JABAR EKSPRES – Saat pemilihan presiden di Amerika Serikat tahun ini, imigrasi akan menjadi perhatian utama karena menurut Gallup, itu adalah isu nomor satu bagi bangsa tersebut. Mantan presiden dan calon kuat dari Partai Republik, Donald Trump, terkenal dengan wacana kerasnya terkait imigrasi, termasuk seruannya untuk mengamankan perbatasan dan melindungi Amerika dari bahaya imigrasi.
Meskipun sering diungkapkan bahwa imigran mengambil pekerjaan dari penduduk lokal, penelitian oleh ekonom Boston University Tarek Hassan menunjukkan sebaliknya. Imigran sebenarnya membantu menggerakkan ekonomi lokal dengan memicu inovasi dan meningkatkan upah. Efek dari masuknya imigran dapat bertahan selama beberapa dekade, membuat suatu wilayah lebih menarik bagi investor asing dan membuka peluang ekspor jangka panjang.
Salah satu studi Hassan menemukan bahwa hidup di dekat orang asing dapat mengurangi permusuhan dan prasangka, sambil meningkatkan empati dan pengetahuan. Selain itu, orang yang tinggal di sekitar mereka cenderung kurang memilih kandidat politik yang memojokkan mereka. Namun, tidak semua orang merasakan manfaat yang sama dari gelombang migrasi, terutama bagi mereka yang tidak memiliki ijazah sekolah menengah. Tingkat pendidikan dan keterampilan imigran juga mempengaruhi dampak ekonomi.
Baca juga: Dampak Memakai Masker Wajah Terhadap Persepsi Kepercayaan Orang Lain
Kisah keluarga Hassan sendiri menggambarkan sejarah migrasi yang rumit, dengan ayahnya seorang imigran dari Mesir dan ibunya seorang pengungsi dari Jerman Timur ke Jerman Barat. Dia telah tinggal di AS selama hampir 20 tahun, dan mencoba memfasilitasi percakapan yang lebih informatif tentang imigrasi melalui penelitiannya.
Dalam makalah kerja untuk National Bureau of Economic Research, Hassan dan rekannya menganalisis data migrasi AS selama beberapa dekade untuk memahami dampak kedatangan baru terhadap pertumbuhan ekonomi, tingkat upah, dan inovasi. Mereka menemukan bahwa ketika ada tambahan 10.000 imigran di suatu wilayah AS, jumlah paten yang diajukan per kapita di wilayah tersebut meningkat secara signifikan, bahkan efeknya dapat meluas hingga 150 mil. Tim peneliti juga memperkirakan bahwa sejak 1965, migrasi warga negara asing ke AS telah berkontribusi pada pertumbuhan upah sekitar 5%.