JABAR EKSPRES – Korban bencana longsong di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terpaksa harus merayakan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah di posko pengungsian GOR Desa Cibenda.
Sekedar diketahui, dampak dari bencana tanah longsor di Kampung Gintung, setidaknya 8 orang meninggal dunia, 2 orang hilang, 4 orang luka bera, 33 orang luka ringan, 436 jiwa mengungsi, 30 rumah rusak, 2 masjid dan 2 madrasah rusak.
“Betul, korban bencana tanah longsor bakal merayakan lebaran di posko pengungsian. Rencananya, warga akan menggelar salat Idul Fitri di Posko Pengungsian,” ujar Kepala Desa Cibenda, Abdulrohman, saat dihubungi, Selasa 9 April 2024.
Ia mengatakan, saat ini masih ada 96 kepala keluarga (KK) atau 192 jiwa masih berada di tempat pengungsian karena rumah yang ditempati rusak dan rawan terdampak longsor susulan.
BACA JUGA: 53 Persen Penyintas Longsor di Cipongkor KBB Tunjukkan Gejala PTSD
“Mereka belum dibolehkan kembali ke rumahnya masing-masing karena khawatir bencana kembali terjadi,” katanya.
Sementara itu, Camat Cipongkor, Rega menyebut, beberapa warga yang mengungsi, sudah diperbolehkan kembali ke rumahnya. Namun mengacu pada peta zona rawan longsor dari Badan Geologi.
Meski begitu, warga harus meningkatkan kesiapsiagaan dan melakukan warnings system secara mandiri dengan mengenal tanda-tanda potensi terjadi longsor.
“Jumlah yang boleh kembali ke rumahnya ada sekitar 200 jiwa. Tapi mereka harus meningkatkan kewaspadaan karena masih rawan longsor. Salah satunya kalau hujan deras dengan waktu lama mereka harus segera keluar dan mengungsi lagi,” papar Camat Cipongkor, Rega.
Pemerintah Daerah (Pemda) KBB saat ini masih mencari lahan baru untuk relokasi rumah terdampak bencana longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda. Laham tersebut akan ditinjau kelaikan oleh BNPB dan Badan Geologi. Baik dari aspek administrasi maupun keamanan bencana.
BACA JUGA: Pemda KBB Terus Cari Lokasi Relokasi Warga Terdampak Longsor
“Titik lahan untuk relokasi sudah ada. Lahan desa lereng lahan adat. Tapi kitaasih tunggu kajian Badan Geologi dan BNPB. Termasuk kelengkapan administrasi status lahannya,” ucap Rega.
Sebelumnya, BNPB bakal relokasi 30 rumah terdampak longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, karena lokasi yang ditempati rawan bencana longsor. Relokasi 30 rumah ini akan dibiayai oleh BNPB dengan nominal Rp60 juta. Pemerintah Daerah tinggal menyediakan lahan layak sebagai lokasi pembangunan rumah baru. Adapun bagi rumah warga yang terkena longsor dengan kerusakan ringan akan diperbaiki dengan nominal bantuan antara Rp15-30 juta.