Berdasarkan arahan Ketum Golkar, Airlangga Hartarto harus memprioritaskan membangun hubungan dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada pilpres lalu.
“Tapi tentu itu semua dilakukan setelah survei karena survei sebagai tolak ukur melihat sejauh mana elektabilitas dari figur. Termasuk juga, sambung dia, nantinya dikombinasikan dengan modal elektoral masing-masing partai,” tuturnya.
“Kami ingin tegaskan kepada saudara Rusli supaya terus bekerja di masyarakat sekaligus melakukan pendekatan dengan figur dan partai lain untuk menentukan arah konfigurasi,” imbuh Ace.
Ketika ditanya perihal apakah Golkar tetap akan mendorong Rusli Prihatevy di kursi F1. Ace menyatakan bahwa hal itu akan dari hasil survei dan pendekatan komunikasi kepada partai lain.
“Kita lihat dulu saja hasil surveinya, F1 F2 tergantung dari hasil survei dan komunikasi politik dengan partai lain. Segala kemungkinan bisa terjadi, tapi sekarang kami dorong wali kota dulu,” tukas Ace. (YUD)
BACA JUGA: PDIP Mulai Buka Pendaftaran Bacawalkot Bogor, Terbuka untuk Umum