JABAR EKSPRES – Sulitnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Banjar menjadi tantangan tersendiri bagi para calon kepala daerah yang akan memimpin pada periode kedepan. Persoalan peningakatan PAD ini akan menjadi pekerjaan rumah (PR) serius bagi para kandidat yang akan maju dalam Pilkada Kota Banjar tahun 2024.
Seperti yang diutarakan Calon Wali Kota Banjar, Bambang Hidayah. Ia mengaku PAD di Kota Banjar stagnan. Bahkan, lebih besar pasak daripada tiang. Artinya lebih banyak pengeluaran daripada pendapatan.
Katanya jika dia terpilih menjadi kepala daerah, upaya signifikan yang akan dilakukan yakni mendatangkan investor ke Kota Banjar sebanyak-banyaknya.
“Banjar akan maju dan masyarakatnya bisa makmur sejahtera, salah satu upaya pemantiknya harus mendatangkan investor sebanyak-banyaknya, bagaimana di Kota Banjar ini ramai. Itu kemauan saya, agar ekonomi di Kota Banjar ini tumbuh lebih pesat,” kata Bambang Hidayah, Senin 1 April 2024.
BACA JUGA: Bambang Hidayah Mendapatkan Kejutan dari Milenial Kota Banjar
Bambang Hidayah yang berkecimpung puluhan tahun menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemerintahan pusat paham betul soal bagaimana mendatangkan investor. Salah satu janji itu yang kemudian akan ia tawarkan bagi masyarakat Kota Banjar.
“Bebaskan para investor dari pungutan-pungutan yang tidak perlu dan berikan insentif pajak kepada mereka. Jika hal tersebut dilakukan, di Kota Banjar akan banyak tercipta lapangan kerja baru dan masyarakat Kota Banjar tidak perlu jauh-jauh merantau ke daerah lain untuk memperoleh pekerjaan karena di Banjar pun sangat mudah mendapatkan pekerjaan,” jelasnya.
Ia juga optimis, dengan jaringan yang dimilikinya sekarang, mampu menarik jaringan baik di dalam dan di luar negeri untuk membuka peluang berinvestasi di Kota Banjar dengan membangun sistem yang memudahkan berinvestasi.
BACA JUGA: Tingkatkan Elektabilitas, Tim Milenial Bambang Hidayah Center Gempur 25 Desa Kelurahan
“Siapa pun harus diberikan peluang dan dimudahkan untuk berinvestasi di Kota Banjar. Contoh, investasi perhotelan, ini yang harus digenjot agar Kota Banjar ini bisa bersaing dengan daerah-daerah lain dalam fasilitas perhotelan,” ucapnya.
Lesunya perekonomian di masyarakat mengakibatkan beberapa sektor terkena dampaknya. Contoh spot-spot pariwisata yang telah dibangun sebelumnya tidak ramai pengunjung bahkan terkesan terbengkalai. Hal itu tidak terlepas dari kemampuan keuangan masyarakatnya.