JABAR EKSPRES –Berbohong hukumnya dalam islam merupakan perilaku yang sangat tidak dianjurkan, terlebih lagi saat seseorang sedang menjalankan ibadah puasa. Berbohong saat berpuasa tidak hanya melanggar nilai-nilai moral, namun bertentangan juga dengan ajaran agama Islam.
Berikut ini terdapat penjelasan mengenai hukum berbohong saat berpuasa beserta konsekuensinya, jika kamu ingin mengetahuinya, maka simak pembahasan ini hingga akhir.
Hukum Berbohong saat Berpuasa
- Hukum dalam Islam
Dalam Islam sendiri, berbohong merupakan perbuatan yang dilarang keras dan dianggap sebagai dosa besar. Rasulullah SAW bersabda, “Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidaklah seseorang itu keluar pada pagi hari kecuali dosa-dosanya bercerai-berai pada pundak-pundaknya. Oleh karena itu, hendaklah ia menjaga lidahnya dari apa yang tidak berguna, dan hendaklah ia menjaga kemaluannya dari apa yang haram.’” (HR. Tirmidzi).
BACA JUGA: Hukum Makan dan Minum Sahur saat Adzan Subuh Berkumandang!
Puasa merupakan waktu yang utamakan untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan kontrol diri. Oleh sebab itu, berbohong menjadi hal yang bertentangan dengan tujuan tersebut.
- Konsekuensi
Berbohong saat berpuasa dapat membatalkan atau merusak nilai ibadah puasa itu sendiri, karena pada dasarnya seseorang yang tengah berpuasa seharusnya menjaga lidahnya dari ucapan-ucapan yang buruk dan dusta. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan perbuatan dusta, Allah tidak memerlukan bahwa ia meninggalkan makanan dan minumannya.” (HR. Bukhari).
Konsekuensi yang didapat dari perilaku tersebut adalah kerugian moral dan spiritual yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan hubungan dengan Allah SWT.
BACA JUGA: Tidur Siang saat Berpuasa, Ketahui Apa Hukumnya Menurut Islam!
Kejujuran merupakan salah satu nilai penting dalam Islam yang harus dijunjung tinggi dalam setiap aspek kehidupan, termasuk saat berpuasa. Seperti yang disampaikan Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa kepada surga. Dan seorang laki-laki terus berlaku jujur dan menyempurnakannya hingga ia di sisi Allah sebagai orang yang jujur.” (HR. Bukhari & Muslim).
