Terkait bangkrutnya dua perusahaan besar itu, dan PHK massal terhadap buruhnya, Atet menyinggung perhatian pemerintah. Menurut dia, seharusnya pemerintah daerah cepat tanggap dengan cara mendorong industri kreatif dan memajukam UMKM sehingga buruh yang di-PKH itu bisa diberdayakan oleh UMKM atau industri kreatif.
“Karena industri kreatif di Banjar itu cukup banyak. Dari beberapa yang saya datangi, industri kreatifnya itu sulit untuk berkembang, markettingnya sulit. Pemerintah harus menjembatani UMKM dengan pembeli. Pembelinya harus dari seluruh Indonesia,” pungkasnya. (CEP)
BACA JUGA: Pilkada Kota Banjar: Sinyal Bentuk Koalisi Pilpres