JABAR EKSPRES – Setelah drama kendala Withdraw (WD) yang dialami para anggota aplikasi penghasil uang Smart Wallet dalam satu bulan terakhir, kini pihak aplikasi kembali mengeluarkan pengumuman baru.
Pengumuman ini terkait dengan kewajiban membayar pajak oleh anggotanya sebesar 20 persen dari aset yang dimiliki anggota di aplikasi Smart Wallet.
Pihak aplikasi mengklaim pajak ini akan dibayarkan pada HMRC (HM Revenue & Customs) yakni otoritas pajak Inggris. Hal ini karena Smart Wallet sudah tercatat di bursa efek London sehingga harus mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh HMRC.
Pengumuman yang baru dirilis pada 27 Maret 2024 pukul 12:58 WIB ini, juga menyebutkan bahwa Smart Wallet yang cara kerjanya dengan perdagangan mata uang kripto, harus tunduk dengan aturan tesebut.
Mengingat Inggris merupakan negara dengan tingkat adopsi mata uang kripto tertinggi ketiga di dunia, kebijakan peraturan dan perpajakan untuk mata uang kripto sangat ketat.
“Pemerintah Inggris mewajibkan semua perusahaan yang terdaftar di Inggris untuk secara proaktif mendeklarasikan pajak keuntungan modal dan pajak penghasilan pribadi yang belum dibayar atas kepemilikan mata uang kripto mereka, termasuk Bitcoin, token non-fungible (NFT), dan semua token utilitas lainnya.” Tulis pengumuman tersebut.
Pengguna Smart Wallet dinilai termasuk didalamnya, sehingga dikenakan pajak penghasilan pribadi juga.
Namun yang mengherankan, pihak aplikasi memberikan ancaman bagi anggota yang tidak membayar pajak. Ancaman tersebut berupa pembekuan akun secara permanen.
“Rekening yang belum menyelesaikan pembayaran pajak sebelum tanggal 31 Maret akan dibekukan secara permanen.,” tulisnya.
Hal ini langsung mendapat tanggapan dari para anggota, dimana mereka merasa keberatan karena terus diperintahkan untuk membayar ke pihak aplikasi, sementara keinginan mereka untuk melakukan pencairan dana aset miliknya sendiri tidak dikabulkan oleh Smart Wallet.
“Kalau mau potong saja langsung dari saldo milik kita yang ada di aplikasi, tapi buktikan dulu bahwa penarikan bisa cair hari ini,” ungkap salah satu anggota dari grup WhatApp Korban Smart Wallet.