BANDUNG, JABAR EKSPRES – Di tengah angin segar rencana pembangunan Tol dalam kota Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR) guna mengurai kemacetan di Kota Bandung, polemik muncul menyoal perampungan yang berbarengan dengan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).
Dilansir dari laman Kementrian PUPR, BIUTR sendiri akan dibangunan sepanjang 27,3 KM yang nantinya bakal menghubungkan wilayah Pasteur dan Cileunyi.
Namun, saat optimisme ground breaking BIUTR yang tengah dikebut sehingga bisa dilakukan di tahun 2024, asas prioritas muncul berkenaan dengan pembangunan Tol Getaci. Terlebih fasilitas tersebut sangat dibutuhkan guna mendongkrak perekonomian Jawa Barat.
Menurut Pengamat Kebijakan Publik, Achmad Muhtar menuturkan, apabila mengacu pada skala prioritas, pembangunan Tol Getaci kini lebih penting daripada pembangunan BIUTR.
BACA JUGA: Usai Mangkrak 17 Tahun, Tol Dalam Kota Bandung Siap Dibangun untuk Atasi Kemacetan
“Getaci itu penting untuk menaikan jumlah wisatawan yang berkunjung ke wilayah selatan Jabar. Hal ini kan tentunya bisa mendongkrak perekonomian. Di sisi lain, Bandung wilayah timur pun ikut diuntungkan, itu bisa jadi pemecah keterbatasan akses di wilayah timur Kota Bandung,” katanya.
Menurutnya, terkait pembangunan ini perlu adanya kesepamahan antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Terlebih, keduanya didanai oleh APBN.
“Kalau melihat dari besaran dampak, bukan hanya Kota Bandung, Jawa Barat bakal sangat diuntungkan dengan adanya Getaci. Tapi apabila melihat kondisi lalu lintas dengan pertumbuhan penduduk dan jumlah kendaraan yang hampir seimbang di Kota Bandung, BIUTR pun penting,” ungkapnya.
“Tapi, jika sama-sama menggunakan dana APBN dan hanya cukup untuk satu proyek, Getaci lebih penting untuk didahulukan,” lanjutnya.
BACA JUGA: Kasus Suap di Lingkungan Pemkot Bandung, Bagaimana Asumsi Publik?
Prioritas ini muncul tatkala Anggota DPRD Jabar, Daddy menyinggung soal realisasi pembangunan Tol Getaci yang harus didahulukan ketimbang pembangunan BIUTR. Terlebih, pemerintah pusat mengalokasikan dana pada tol dalam kota tersebut sebesar Rp1,2 triliun.
Skala prioritas penyelesaian masalah yang terjadi di Kota Bandung pun sempat disinggung oleh Pengamat Tata Kota, Frans Ari Prasetyo kepada Jabar Ekspres. Menurutnya, ketimbang BIUTR, banyak masalah lain yang semestinya terlebih dahulu bisa diselesaikan oleh Pemkot Bandung.