JABAR EKSPRES – Superstar dunia Beyoncé Knowles-Carter telah mengungkapkan perjalanan emosionalnya dalam menciptakan album terbarunya, “Cowboy Carter,” yang dijadwalkan untuk dirilis pada 29 Maret 2024 mendatang. Dalam sebuah unggahan di platform media sosial Instagram, Beyoncé berbicara tentang tantangan yang dihadapinya selama lebih dari lima tahun dalam pembuatan album tersebut.
Album ini, yang telah berkecamuk dalam benaknya selama setengah dekade, memiliki akar yang dalam dalam pengalaman pribadi Beyoncé. Ia menggambarkan album tersebut sebagai hasil dari perjuangan dan pengalaman diskriminatif yang pernah ia alami. “Itu lahir dari pengalaman yang saya alami bertahun-tahun yang lalu di mana saya tidak merasa diterima… dan sangat jelas memang saya tidak diterima,” ungkap Beyoncé dalam unggahannya pada Selasa (19/3).
Salah satu momen krusial dalam perjalanan musiknya yang terus mengalami tekanan adalah ketika ia membawakan lagu “Daddy’s Lesson” bersama The Dixie Chicks di acara CMA Awards pada tahun 2016. Lagu ini merupakan bagian dari album sebelumnya, Lemonade, dan sebenarnya mendapat sambutan hangat dari para kritikus. Namun, aksi daring Beyoncé dalam genre musik country tidak disambut dengan baik oleh sebagian penggemar musik country yang mayoritas beraliran konservatif dan simpatisan Partai Republik.
Pengalaman tersebut menjadi titik balik dalam perjalanan musiknya, memicu keinginan untuk menjelajahi lebih dalam genre musik country dan mengeksplorasi kekayaan sejarah musik tersebut. “Kritik yang saya hadapi saat pertama kali memasuki genre ini memaksa saya untuk melewati batasan yang ada pada saya,” kata Beyoncé.
Menariknya, dalam upayanya untuk menjangkau audiens yang lebih luas, Beyoncé berhasil mengambil alih tangga musik country dengan dua single terbaru dari albumnya, “16 Carriages” dan “Texas Hold ‘Em,” yang secara bersamaan menduduki puncak tangga lagu Hot 100. Prestasi ini menandai Beyoncé sebagai penyanyi kulit hitam pertama yang memimpin tangga lagu country AS.
Perbedaan mencolok terlihat dalam dua single pembuka ini. “Texas Hold ‘Em” menghadirkan nuansa dan melodi khas country yang kental, sementara “16 Carriages” memperlihatkan sisi ballad dan permainan melodi yang lebih lambat. Namun demikian, Beyoncé tidak ragu untuk melakukan eksperimen dengan menyelipkan unsur-unsur melodi yang berani di setiap transisi verse.