JABAR EKSPRES – Berikut ini merupakan pembicaraan menarik dalam spoiler Jujutsu Kaisen Chapter 254 yang sedang ramai di kalangan para penggemar.
Chapter 253 dari Jujutsu Kaisen membawa kita pada pembahasan tentang siapa penyihir Grade 1 terkuat. Ketiganya sepakat bahwa Atsuya Kusakabe adalah yang terbaik.
Di sisi lain, Maki Zenin terlibat pertarungan intens melawan Sukuna, menunjukkan kekuatannya yang luar biasa dengan Heavenly Restriction.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai tuntas untuk mengikuti pembicaraan menarik dalam spoiler Jujutsu Kaisen Chapter 254.
BACA JUGA: Spoiler Jujutsu Kaisen Chapter 254: Yuji Siap Awakening dan Menghentikan Sukuna!
Kusakabe Berdiri Sendirian
Sukuna mencoba melawan Maki dengan teknik kutukannya, namun serangannya berhasil digagalkan oleh Takuma Ino.
Sukuna kemudian menyadari bahwa alat terkutuk Nanami, yang sebelumnya dipegang Ino, kini di tangan Kusakabe.
Kusakabe menggunakan teknik Ratio milik Nanami untuk menyerang Sukuna, tetapi Sukuna berhasil bertahan, membuat Maki menyadari bahwa memperpanjang pertarungan bisa menimbulkan masalah lebih lanjut.
Pertarungan berakhir dengan Sukuna mengakui kekuatan Maki dan melancarkan pukulan Black Flash yang menghantam Maki dengan hebatnya, menimbulkan kerusakan yang signifikan. Nasib Maki pun menjadi tanda tanya.
Kusakabe terkejut dengan kekuatan Sukuna namun menyadari bahwa dia satu-satunya yang tersisa untuk bertarung.
Ya, dia siap bertarung dengan Sukuna sendirian, dan dia tidak takut untuk berhadapan dengan Raja Kutukan tersebut.
Kusakabe, seorang penyihir tingkat satu, telah bersiap keras untuk mencapai puncak dan sekarang dia siap untuk menguji kemampuannya melawan legenda Sukuna.
Ini adalah momen tegang bagi Kusakabe, namun jika ada yang memiliki kemampuan untuk melawan Raja Kutukan, itu adalah dia.
Dengan demikian, saat ini adalah waktunya bagi Kusakabe untuk bersinar dalam pertarungan melawan Sukuna.
Jangan berharap pertarungan ini akan selesai begitu saja. Meskipun Kazak Kabi tidak memiliki teknik kutukan yang mencolok seperti beberapa penyihir lainnya, dia bukanlah lawan yang bisa dianggap remeh.
Dia adalah master dari gaya bayangan baru, dan kemampuannya dalam memainkan domain sederhana begitu baik sehingga hampir seperti karya seni.