Ibrahim menjelaskan, moderasi beragama itu sendiri merupakan hal penting di lingkungan akademik khususnya bagi pelajar dan mahasiswa. Karena, lanjutnya, banyaknya awal mula pemikiran atau paham agama ekstrim dimulai dari lingkungan pendidikan.
“Itu mengapa dalam kegiatan hari ini perlu adanya penekanan dan pengenalan moderasi beragama bagi pelajar dan mahasiswa,” terangnya.
Sedangkan Kapolresta Bandung Kombespol Kusworo Wibowo menambahkan, moderasi beragama itu bagaimana cara kita bersikap dan cara pandang ataupun perilaku beragama dimana pihaknya meyakini bahwa agamanya adalah agama yang benar.
“Namun, tidak memaksakan orang lain untuk menganut agamanya, jika dalam agama Islam diatur dalam Surah Al-Kafirun “Bagimu Agamamu, dan Bagiku Agamaku”, selain itu dalam Pancasila sila pertama juga ditegaskan pada butir ke-7 tidak memaksakan agama lain,” tambah Kusworo.
Di tempat yang sama, Dandim 0624 Kabupaten Bandung Letkol Inf Hamzah Budi Susanto, menyampaikan jelas bahwa TNI hadir di tengah masyarakat berdasarkan dasar dan regulasi yang jelas khususnya dalam moderasi beragama.
“Moderasi beragama itu sendiri diartikan sikap mengurangi kekerasan ekstrim dalam praktik beragama, sikap mengurangi perilaku radikal dalam kehidupan bernegara maupun berbangsa. Banyak kasus mengambil keuntungan dalam beragama, hal tersebut yang perlu diantisipasi,” tukasnya. (bbs)