Meski Harga Bahan Pokok Naik, Produsen Kue Lebaran Mulai Produksi

Saat ini, ia tidak ada tantangan yang dihadapi terkait kenaikan harga tepung, baik dalam proses produksi maupun penjualan.

“Alhamdulillah tidak ada, karena penjualan kan tidak ada penurunan. Karena sudah punya pelanggan,” paparnya.

Ibu Dewi memproduksi sebanyak 12 variasi kue khas Lebaran, antara lain Nastar Keju, Kastengel, Salju Mede, Sagu Keju, Semprit Jadul, Semprit Bintik, Keju Strawberry, Cornflakes, Kurtar, Gula Palm, dan Coklat Trinit.

“Untuk harga macam-macam, seperti Seperti kastengel saya jual Rp120.000, Nastar Rp90.000, yang paling murah semprit jadul, saya jual Rp60.000 pertoples,” jelasnya.

Sudah 11 tahun Ibu Dewi memproduksi dan menjual kue lebaran hanya saat bulan Ramadan saja, jadi ia membuat kue ini khusus untuk pesanan saja bagi para pelanggan yang memesannya.

“Sudah 11 tahun produksi hanya dibulan Ramadan saja,” ucap Ibu Dewi.

Meskipun sebelumnya berhasil meraih keuntungan hingga belasan juta rupiah per bulan sebelum harga tepung naik, saat ini dia menghadapi penurunan pendapatan meskipun belum melakukan perhitungan total terkait pemasukan dan pengeluarannya.

“Bisa mencapai Rp. 13 juta kurang lebih, sekarang blm saya total pendapatan dan pengeluarannya,” ucap Ibu Dewi.

Ibu Dewi berharap pemerintah dapat menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok agar tidak mengalami lonjakan yang merugikan, terutama bagi para produsen kue Lebaran yang mungkin menghadapi kesulitan akibat kenaikan harga bahan baku.

“Diharapkan agar harga bahan-bahan kue tetap stabil dan tidak mengalami kenaikan yang berlebihan,” pungkasnya. (Mong)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan