JABAR EKSPRES – Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung, Cece Hidayat menyampaikan, para jamaah haji yang akan melaksanakan rukun islam kelima atau ibadah haji di Kabupaten Bandung pada saat ini harus menunggu selama 23 tahun.
Hal ini dikarenakan meningkatnya pendaftar haji yang signifikan setiap harinya khususnya di Kabupaten Bandung.
“Kini jika mendaftar hari ini, waktu tunggunya mencapai 23 tahun. Karena setiap hari yang daftar itu sangat luar biasa,” ujarnya saat dihubungi, Minggu (17/3).
Cece menjelaskan, saat ini jumlah calon jamaah haji reguler di Kabupaten Bandung mencapai daftar tunggu sebanyak 60.000 orang. Sehingga dirinya meminta agar masyarakat segera mendaftar haji sejak dini terlebih waktu tunggu keberangkatan masih lama.
“Jadi nggak salah kalau mendaftarkan sejak dini karena waktu keberangkatan juga masih panjang,” jelasnya.
Selain itu, kata dia pihaknya juga tengah melakukan program daftar haji usia muda yang nantinya anak-anak sudah bisa mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji.
“Nah saat ini juga kita sudah galakan gerakan masyarakat daftar haji usia muda agar masyarakat paham bahwa daftar tunggu cukup lama, sehingga anak-anak yang baru usia 12 tahun didorong kita untuk daftar haji,” kata Cece.
BACA JUGA: Pernikahan Non Muslim di KUA, Kemenag Kabupaten Bandung Beri Lampu Hijau
Tak hanya itu, Cece juga menyebut bag masyarakat atau orangtua yang akan mendaftarkan anaknya, bisa langsung mendatangi kantor Kemenag untuk memperoleh syarat, sebelum nantinya melakukan pembayaran di bank yang telah melayani penerima setoran ibadah haji.
“Apabila usia 12 tahun sudah mendaftar atau didaftarkan haji maka sudah bisa berangkat haji saat menginjak usia 35 tahun. Sehingga apabila memiliki anak usia 12 tahun dan memiliki ekonomi cukup mapan, ayo daftar haji ke Kemenang Bandung dengan menyiapkan setoran awal sebesar Rp25 juta ke bank untuk mendapat porsi haji,” tambahnya.
Selain itu, Cece menambahkan jika pada tahun 2024 jumlah jamaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci mencapai 2.679 orang lebih banyak dibanding tahun lalu.
“Dari 2.679 jamaah, 150 orang di antaranya adalah lansia. Mereka adalah calon jamaah yang baru saja menyelesaikan pelunasan. Sebagian lainnya merupakan calon jamaah haji di masa pandemi Covid-19 dan tidak bisa menunaikan ibadah haji karena regulasi,” ungkapnya