JABAR EKSPRES – Gelombang tinggi yang terjadi belakang ini di wilayah Jawa Barat (Jabar) selatan, memberikan dampak yang cukup serius. Bahkan berdasarkan laporan yang didapat, Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin menyebut seperti di Pantai Rancabuaya, Kabupaten Garut, gelombang tinggi telah mengakibatkan sekitar 141 kapal milik nelayan mengalami kerusakan.
Oleh karena itu, Bey mengaku, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar tengah mencari skema untuk membantu para nelayan yang terdampak oleh gelombang tinggi.
“Kami sekarang sedang mencari skema apa untuk membantu para nelayan dan juga para pelaku UMKM yang terdampak. Karena berdasarkan catatan dari BPBD, itu ada 141 kapal (milik nelayan) yang rusak, dan beberapa fasilitas lainnya,” ucap Bey, Jum’at (15/3).
Bey mengungkapan, berdasarkan himbauan dari BMKG, gelombang tinggi di wilayaj Jabar Selatan diprediksi akan terus terjadi hingg Tanggal 20 Maret 2024 nanti. Sehingga dengan adanya prediksi tersebut, ia meminta para nelayan untuk sementara waktu tidak melaut.
“Karena memang gelombangnya masih tinggi. Jadi sampai tanggal 20 itu (nelayan) dihimbau untuk tidak melaut,” ungkapnya
Meski begitu, ia menuturkan Pemprov Jabar akan segara mencari bantuan untul para nelayan yang terdampak. “Karena mereka (nelayan) sampai hari ini kehilangan pendapatannya. Jadi kami sedang memikirkan skemanya gimana apakah bisa melalui BTT (Belanja Tak Terduga) atau stimulan,” imbuhnya
Terpisah, Kepala BMKG Jabar Rakhmat Prasetia memprediksi bahwa dalam sepekan ke depan, wilayah Jabar akan mengalami beberapa faktor cuaca yang dapat berpengaruh tergadap pembentukan awan hingga menyebabkan terjadinya hujan dengan instansitas tinggi.
“diantaranya yakni beberapa gelombang atmosfer sepert Madden Julian Oscillation (MJO) itu aktif pada kwadran 5 (Maritime Continent), lalu Gelombang Kelvindan atau Gelombang Rossby Equatoraktif di wilayah Jawa termasuk Jawa Barat dengan bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia sebelah barat daya Banten, sehingga diperkirakan akan menyebabkan angin konvergensidan atau kontijensi di sekitar wilayah Jawa barat,” ungkapnya
Maka dengan adanya prediksi tersebut, Rakhmat menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat hingga angim puting beliung yang dapat mengakibatkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.