JABAR EKSPRES – Eko Wisata Cimahi telah ditingkatkan dan diperindah, dilengkapi dengan berbagai spot yang memungkinkan pengunjung menikmati keindahan alam. Salah satu daya tariknya adalah keberadaan 21 jenis pohon bambu yang menambah pesona alam kawasan tersebut.
Eko Wisata Cimahi merupakan salah satu aset utama destinasi wisata alam yang dimiliki oleh Kota Cimahi, diharapkan mampu menarik minat wisatawan baik dari dalam maupun luar kota Cimahi.
Festival yang diselenggarakan oleh Disbudparpora, ada juga Festival Agribisnis yang diselenggarakan oleh Dispangtan, serta peringatan Hari Musik Nasional yang bertepatan pada tanggal 9 Maret 2024.
Ketua Komisi I DPRD Fraksi Gerindra Kota Cimahi, Hendra Saputra mengatakan rasa syukurnya terhadap Kota Cimahi yang memiliki tempat wisata yang sangat bagus dan indah untuk dijadikan destinasi wisata masyarakat.
“Syukur Alhamdulillah Cimahi memiliki tempat wisata, yang kita ketahui Cimahi tidak punya sumber alam apa lagi tempat wisata,” ungkap Hendra pada Jabar Ekspres di Festival Ekowisata Cimahi, 9 Maret 2024.
Pemanfaatan lahan sebagai tempat wisata merupakan sebuah langkah inovatif yang menurut Hendra, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui peningkatan kunjungan wisatawan.
“Selain itu kita juga harus memperhatikan infrastruktur harus di siapkan, kerana tempat wisata kalau infrastruktur nya kurang memadai tidak bisa di kenali oleh wisatawan dari luar,” kata Hendra.
Hendra menambahkan, dengan dibukanya tempat wisata tersebut, diharapkan akan semakin melengkapi beragam destinasi wisata yang dikembangkan dengan kekayaan seni budaya dari Kota Cimahi.
“Cimahi ini sangat kaya dengan Seni dan budaya sangat di sayangkan kalau tidak di manfaatkan,” paparnya.
“Ini salah satu tempat wisata yang kita coba untuk di kondisikan menjadi sesuatu yang menarik untuk kota Cimahi,” tambah Hendra.
Hendra memberikan apresiasi terhadap keberadaan tempat wisata di Kota Cimahi. Menurut Hendra, potensi tempat wisata tidak hanya terbatas pada lokasi yang sudah ada, tetapi juga bisa ditemukan di wilayah lain, seperti di Cimahi Selatan, misalnya Cisuepan.
“Disitu bisa bekerjasama dengan pihak ahli warisnya untuk di kondisikan menjadi tempat wisata, terus Cirendeu, kita bangga walau pun Cimahi kecil karena kita memiliki kampung budaya,” ucap Hendra.