JABAR EKSPRES – Dalam pembahasan kali ini, kita akan mengulas satu aplikasi DDB penghasil uang yang sedang ramai dibicarakan.

Benarkah aplikasi DDB ini bisa menjadi sumber penghasilan atau hanya money game dengan skema yang meragukan? Ada dugaan bukti kuat bahwa aplikasi ini hanya menjalankan skema Ponzi yang pada akhirnya menipu dan menghilang.

Mungkin anda pernah mendengar tentang aplikasi ini, yang sebelumnya bernama BBH. Namun, sekarang mereka mengubah namanya menjadi DDB.

DDB dikatakan telah dirilis dengan model yang mirip dengan iFC. Menariknya, peluncurannya dilakukan pada tengah malam hari Jumat.

Baca juga : Peringatan Keras dari Pemerintah, Website Aplikasi Smart Wallet Diblokir Kominfo!

Kenapa saya menyebutkan hal ini? Karena aplikasi ini diduga bukti kuat sebagai money game atau investasi bodong, mirip dengan BBH atau Simonida Media.

Skema yang mereka tawarkan hampir sama, hanya berbeda dalam sebutan. Untuk DDB ini, lebih mirip dengan EFC atau Sky, di mana tugasnya hanya sebatas ‘like’.

Perlu diingat, perusahaan yang terlibat dalam aplikasi ini mungkin saja mencatut nama perusahaan lain, yang pada akhirnya berujung pada skandal atau penipuan. Seperti yang pernah terjadi dengan BBH, yang akhirnya membuat banyak orang kecewa.

Dalam hal pemasaran, DDB menawarkan level agen dan manfaat bagi pengguna. Namun, perlu diwaspadai bahwa ada risiko besar terlibat dalam investasi semacam ini.

Banyak orang yang terjerumus karena godaan profit besar yang ditawarkan, tanpa menyadari bahwa mereka sebenarnya terlibat dalam skema Ponzi yang berbahaya.

Selain itu, ada juga sistem rabat yang menarik bagi mereka yang berhasil merekrut orang lain. Ini adalah ciri khas dari investasi bodong seperti ini.

Namun, perlu diingat bahwa dibalik ‘profit’ yang dijanjikan, sebenarnya ada orang-orang yang menjadi korban. Mereka adalah para pemain ponzi atau leader ponzi yang seringkali terjebak dalam permainan berbahaya ini.

Tidak hanya itu, modus penipuan semacam ini sudah terjadi sejak tahun 2019, dan masih berlangsung hingga sekarang.