BANDUNG, JABAR EKSPRES – Pinggiran sungai yang berlokasi di wilayah RW15 Kampung Babakan Asih, Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung kian terkikis hingga mengakibatkan longsor.
Ketika dikonfirmasi, Sekretaris Desa (Sekdes) Babakan Peuteuy, Fahmi Saeful membenarkan, jika longsor kerap terjadi akibat tanah yang terus terkikis air sungai.
“Sudah lama kalau terkikisnya itu, jadi bukan baru-baru sekarang. Sering terkikis jadi sempat ambrol pinggirannya,” kata Fahmi kepada Jabar Ekspres saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (7/3).
Dijelaskan, tanah yang terus terkikis itu semakin parah apabila volume air sungai meninggi ketika diguyur hujan.
Fahmi menyampaikan, pinggiran tanah di area Sungai Cibodas tersebut, sekira sejak 2020 lalu sudah terlihat membahayakan warga yang huniannya dekat lokasi.
BACA JUGA: Proyek Perumahan dalam Sorotan, Lumpur Genangi Jalan Penghubung Sumedang Bandung
“Ada 5 rumah warga yang terancam terkena dampak, soalnya karena makin terkikis dikhawatirkan terjadi longsoran, karena 5 rumah itu gak jauh dengan bibir Sungai Cibodas,” jelasnya.
Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, belum lama ini area bibir Sungai Cibodas tepatnya di RW15 Kampung Babakan Asih, kembali terjadi longsoran yang menggerus tanah pada Rabu, 6 Maret 2024.
Fahmi menerangkan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya, untuk meminimalisir kikisan tanah akibat tergerus oleh arus air Sungai Cibodas.
“Kita sudah sering mengajukan perbaikan ke pihak BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Provinsi (Jawa Barat),” terangnya.
Koordinasi yang dilakukan melalui tahapan kecamatan, kabupaten hingga tingkat provinsi, diakui Fahmi sejak 2020 sampai 2024 ini belum membuahkan hasil.
BACA JUGA: Kabupaten Bandung Terancam Menyusut, Ada Apa?
“Saya kurang tahu, kenapa belum juga ditindak lanjut atau belum dieksekusi perbaikannya karena apa,” bebernya.
Fahmi mengungkapkan, area bibir Sungai Cibodas yang berada di RW15 Kampung Babakan Asih itu, secara regulasi merupakan kewenangan di bawah naungan BBWS Provinsi Jabar.
“Sungai masuk ke BBWS Provinsi, tapi belum juga ada perbaikan, makanya semakin parah kalau dilihat,” ungkapnya.
Kendati demikian, Fahmi memaparkan, Pemerintahan Desa Babakan Peuteuy tak tinggal diam menunggu langkah dari BBWS Provinsi Jabar, namun pihaknya tetap mengupayakan solusi agar warga terhindar dari ancaman potensi longsor.