Lorenzo membandingkan Bagnaia dengan dirinya sendiri, menyebutnya sebagai pembalap tipe ‘robot’. Mereka memiliki kesamaan dalam pendekatan yang mengharuskan kesempurnaan untuk mencapai performa tinggi. Lorenzo menilai bahwa Bagnaia telah menunjukkan keunggulannya saat tes pramusim, dengan kepercayaan diri yang tinggi dan kemampuan untuk mengatasi tekanan persaingan.
Kendati Marquez mendapatkan pujian atas penampilannya yang mengesankan saat debut dengan Ducati di Valencia, Lorenzo menyoroti adanya potensi masalah yang dapat muncul. Dia mencatat bahwa di lintasan Sepang, Marquez menghadapi beberapa kendala yang mungkin memengaruhi kinerjanya. Dengan itu, Lorenzo meresapi bahwa kondisi Marquez tidak selalu akan berjalan mulus sepanjang musim.
Dengan MotoGP 2024 di ambang pintu, semua sorotan tertuju pada seri balapan pembuka di MotoGP Qatar pada 8-10 Maret mendatang. Antisipasi dan ekspektasi tinggi mengelilingi para pembalap favorit, terutama Francesco Bagnaia, yang dianggap sebagai penguasa saat ini. Kiprah mereka di lintasan akan menentukan arah persaingan dan siapa yang akan menjadi yang terdepan dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP tahun ini.
Seiring dengan harapan dan antisipasi yang melingkupi MotoGP 2024, persaingan di lintasan diperkirakan akan menjadi lebih seru dan ketat. Jorge Lorenzo, dengan wawasannya sebagai legenda MotoGP, memberikan pemahaman mendalam tentang karakteristik dan potensi para pembalap utama. Pengamatannya terhadap Francesco Bagnaia, Jorge Martin, dan Marc Marquez memberikan gambaran bahwa setiap pembalap membawa dinamika dan tantangan tersendiri.
Francesco Bagnaia, sebagai juara bertahan, diyakini akan berusaha mempertahankan dominasinya. Keunggulannya sebagai “robot” dengan fokus pada kesempurnaan dan tingkat kepercayaan diri yang tinggi membuatnya menjadi favorit menurut Lorenzo. Namun, tantangan untuk tetap konsisten dan menghadapi penantang tangguh akan menjadi ujian sesungguhnya.
Sementara itu, Jorge Martin muncul sebagai salah satu kandidat yang patut diperhitungkan. Meskipun belum memiliki gelar juara dunia, Martin telah menunjukkan potensi besar dengan gaya balap agresifnya. Lorenzo mungkin melihatnya sebagai pembalap yang dapat menghadirkan kejutan dan memberikan persaingan sengit di lintasan.
Marc Marquez, dengan kepindahannya ke tim Gresini, menjadi sorotan utama. Lorenzo menilai Marquez sebagai pembalap yang tak pernah menyerah dan gigih seperti bulldog. Namun, ketidakpastian atas konsistensinya, terutama setelah mengalami beberapa kendala di Sepang, menjadi titik perhatian yang menarik.