CIMAHI, JABAR EKSPRES – Forum Genre merupakan sebuah organisasi yang beroperasi di bawah naungan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Cimahi. Organisasi ini merupakan bagian dari program BKKBN yang bertujuan untuk menyasar remaja berusia 10-24 tahun yang belum menikah.
Forum Genre berperan sebagai penggerak utama dalam memberikan pendidikan, kesempatan pekerjaan, dan persiapan pernikahan yang terorganisir bagi remaja di sekolah, kampus, dan kelurahan.
Deby Nurul Sholihah, salah satu Ketua Forum Genre Kota Cimahi, menceritakan awal mula ia masuk ke organisasi tersebut. Pada tahun 2017, dia dengan mengikuti kompetisi pemilihan duta genre di tingkat kota Cimahi sebagai perwakilan dari SMAN 2 Cimahi.
“Saya tidak menjadi juara hanya masuk ke dalam 3 besar saja. Namun dari situ saya tertarik untuk bergabung di organisasi Forum Genre (yang dulunya masih bernama forum PIK-R atau pusat informasi dan konseling remaja),” ucap gadis berusia 22 tahun tersebut pada Jabar Ekspres pada, Rabu 6 Maret 2024.
Deby membeberkan, Forum PIK-R merupakan entitas eksternal sekolah yang menampung individu dari beragam usia. Kegiatannya mengusik topik yang relevan bagi remaja.
BACA JUGA: Dorong Pengembangan UMKM di Cimahi Melalui Festival Industri dan Kemitraan
“Genre adalah sebuah program yang diselenggarakan oleh BKKBN dan berada di bawah naungan Dinas P3AP2KB Pemkot Cimahi. Sebagai hasilnya, Forum PIK-R ini dapat dianggap sebagai sebuah organisasi yang berbeda dengan OSIS atau ekstrakurikuler di sekolah,” jelas Deby.
Dia mengalami kesulitan karena anggota atau pengurus yang tak konsisten di forum, tanpa ikatan kuat seperti di kampus atau sekolah yang menjamin pertemuan harian.
“Jadi kalau di forum itu anggotanya kadang berubah-ubah, belum tentu yang namanya sudah masuk ke dalam SK Pengurus forum selalu hadir di setiap kegiatan,” ungkapnya sembari tersenyum.
Sambil bercerita, Deby menjelaskan, regenerasi pengurus forum menghadapi tantangan serius karena mayoritas anggota atau pengurus sebelumnya tidak lagi mempertahankan komitmennya.
“Tentu masih banyak kesulitan lainnya seperti menjadi penengah atau jembatan antara pihak dinas dengan anggota forum, harus juga bekerja sama dengan pihak terkait seperti PKB dan TKB yang bertugas di kelurahan, dan lain lain,” ungkapnya sembari tertawa dalam ceritanya.