JABAR EKSPRES – NS (35), ibu rumah tangga (IRT) yang menghanyutkan dirinya ke aliran Sungai Cicatih tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Dia ditemukan oleh Tim SAR pada Selasa, 5 Maret 2024 lalu.
Suasana duka masih terasa oleh pihak keluarga. Sebelum menghanyutkan dirike Sungai Cicatih, NS sempat cekcok dengan sang suami, Erwin Sugara (32).
“Sekitar jam 9 pagi saya cekcok dengan istri, (namun) saya mengalah saja. Lanjut berangkat kerja dan pulang pas zuhur waktu istirahat,” terang Erwin kepada wartawan, Selasa 5 Maret 2024 sore.
Erwin menerangkan, saat pulang untuk beristirahat, dirinya masih ditemani oleh NS. Namun, sang istri yang saat itu ditemani oleh anaknya izin pamit kepada Erwin utuk pergi ke bawah (sungai).
“Isteri saya bilang mau ke bawah (sungai). Terus saya tanya, “mau ngapain ke sungai?” Tapi dia diam enggak menjawab,” tuturnya.
Dia yang saat itu sedang menikmati waktu istirahat dengan menyiapkan secangkir kopi, tiba-tiba bergegas menyusul isterinya. Namun, sesampainya di Sungai Cicatih, NS tak mengindahkan panggilan Erwin.
BACA JUGA: Ceburkan Diri ke Sungai Cicatih Cibadak, Seorang IRT Ditemukan Tak Bernyawa
“Ditunggu ada sekitar 5 menit, terus saya susul ke sungai. Ada istri lagi duduk diem sama anak. Saya tanya, “sedang apa? Ayo pulang. Ngapain melamun di situ?” Istri enggak menjawab, malah nyuruh ke anak buat ikut pulang. Akhirnya, saya tinggal sambil bilang ditunggu di atas,” jelas Erwin.
Sesampainya Erwin di warung yang kala itu sedang menunggu NS, dia dikagetkan dengan tetangga yang mengatakan bahwa istrinya tersebut tercebur ke Sungai Cicatih.
“Saat saya sedang menunggu istri saya di atas, ada tetangga yang memanggil, “Itu istri kamu tercebur (sempat tak percaya)”. Kemudian saya susul ternyata sudah tidak ada,” jelasnya.
Erwin merasa bahwa orang yang tercebur itu bukan istrinya, sebab dirinya merasa NS berada jauh ke sungai (sedang duduk di batu). Apalagi aliran sungai kala itu cukup deras.
“Enggak mungkin juga langsung hanyut, tapi saya enggak menduga lebih jauh,” paparnya.
BACA JUGA: Potret Alvi Noviardi: Guru Honorer Sukabumi yang Harus Kumpulkan Barang Bekas demi Bertahan Hidup