JABAR EKSPRES – Pesta demokrasi 2024 belum usai, di Kota Sukabumi misalnya. Saat ini, proses penghitungan suara Pilres dan Pileg tinggal menghitung waktu untuk dilanjutkan di tingkat kota dan kemudian dilakukan penetapan sebagai anggota dewan terpilih.
Di tahun 2024 ini juga pesta demokrasi tetap berlanjut pada hasanah Pildaka mendatang. Namun di Kota Sukabumi, hingga kini belum ada partai atau koalisi yang mendeklarasikan atau mengusung Calon Wali Kota untuk periode 2024-2029.
Meskipun belum ada yang menyatakan akan maju sebagai Calon Wali Kota, Asep Deni selaku pengamat Politik dan Kebijakan mengungkap bahwa ada empat nama yang berpotensi tinggi untuk menjadi orang nomor satu di Kota Sukabumi.
Ia menilai, dengan potensi raihan 8 kursi DPRD di tingkat kota oleh PKS, hal tersebut akan menjadi modal besar untuk kembali mendukung dan mengusung pertahana, yakni Achmad Fahmi untuk menjadi Wali Kota sukabumi kembali pada 2024-2029.
BACA JUGA: Kedapatan Punya KTA Parpol, 3 ASN di Jabar Diberhentikan Secara Tidak Terhormat
“Saya melihat dari indokator popularitas, elektabilitas, dan pengalaman. Melihat dari indikator tersebut maka nama Achmad Fahmi akan muncul kembali dalam bursa pildaka. Peluangnya besar bahkan mengusung sendiri walikota-wakil walikota bisa di usung internal (PKS) sendiri, aplagi kemungkinam besar sekarang PKS dapat 8 kursi DPRD,” ujarnya pada Jabar Ekspres.
Ia melanjutkan, selain nama Achmad Fahmi, ada nama Andri Hamani selaku Wakil Wali Kota periode 2018-2023 yang tentu akan menjadi pesaing, dan melanggeng menjadi Wali Kota pada periode 2024-2029.
Lalu, ia juga sempat menyebut M. Muraz selaku Wali Kota periode 2013-2018, dan nama Aleg DPR RI 2019-2024 dari PAN, Dessy Ratnasari yang mempunyai peluang untuk tampil menjadi orang nomor satu di Kota Sukabumi.
BACA JUGA: 10 PPK Diperiksa Bawaslu Kota Sukabumi Akibat Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024
“Ini calon kan bagus-bagus, namun yang lainnya juga masih berpeluang untuk menjadi Wali Kota. Tapi, empat nama yang utama yakni Fahmi (Wali Kota 2018-2023), Andri (Wakil Wali Kota 2018-2023), Muraz (Wali Kota 2013-2018), dan Dessy (DPR RI 2019-2024). Ini kembali lagi tergantung partai pengusungnya. Tapi, di luar PKS harus berkoalisi sebab tidak cukup suara untuk mengusung paslon,” ujarnya.