Motorola dan Visi Futuristik Hp yang Dapat Ditekuk: Antara Harapan dan Realita

JABAR EKSPRES – Tahun lalu, Motorola menjadi pusat perhatian di Mobile World Congress (MWC) dengan memperkenalkan Moto Rizr, sebuah konsep hp dengan layar yang dapat digulung dari ukuran 5 inci menjadi 6,5 inci hanya dengan mengetuk tombol dua kali. Inovasi ini membuka babak baru dalam dunia hp dengan konsep “layar yang dapat ditekuk”, menambah varian baru dalam keluarga hp lipat dan gulung yang sudah ada.

Motorola memperkenalkan konsep yang membawa kita lebih dekat kepada ide hp yang tidak hanya bisa dilipat atau digulung, tetapi juga ditekuk. Meski konsep “tampilan adaptif” terdengar kurang menarik, ide tentang perangkat yang dapat ditekuk ini terdengar futuristik.

Dalam keadaan tidak aktif, perangkat ini tampak seperti smartphone Android biasa yang sporty, namun ketika ditekuk, ia menawarkan fleksibilitas yang unik dengan kemampuan untuk berdiri dalam bentuk tenda atau melingkar di pergelangan tangan.

Namun, ide tentang hp yang dapat ditekuk bukanlah sesuatu yang baru. Motorola sendiri telah bereksperimen dengan konsep serupa selama hampir satu dekade, pertama kali memperkenalkannya pada tahun 2016.

Baca juga: Motorola Luncurkan HP Motorola Edge Saingan Google Pixel 8

Harapan tinggi terhadap apa yang bisa dicapai oleh perangkat semacam ini, namun realitanya, penggunaan utama yang diusulkan Motorol, selain kemampuannya untuk berdiri sendiri adalah transformasinya menjadi semacam jam tangan pintar.

Meskipun terlihat menarik pada awalnya, banyak potensi masalah muncul, seperti kenyamanan dan kepraktisan penggunaan dalam berbagai situasi.

Kemampuan untuk memakai hp di pergelangan tangan mungkin menawarkan layar yang lebih besar untuk aplikasi seperti Strava saat berlari, namun perangkat wearable biasa sudah mampu menampilkan informasi yang sama tanpa kekikukan atau berat tambahan. Selain itu, keandalan sistem magnetis untuk menahan perangkat selama aktivitas fisik menjadi pertanyaan.

Pada akhirnya, pengalaman dengan prototipe Motorola ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada solusi. Apa masalah nyata yang dipecahkan oleh hp yang dapat ditekuk? Bagaimana cara meningkatkan kehidupan pengguna? Siapa target pasar dari produk ini? Sebagai sebuah konsep, mungkin tidak perlu ada jawaban yang definitif untuk pertanyaan-pertanyaan ini, namun dengan pertumbuhan pasar hp pintar premium yang dipimpin oleh Apple, diharapkan Motorola dan perusahaan lainnya akan menawarkan inovasi yang lebih bermanfaat daripada sekadar gagasan yang menarik.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan