JABAR EKSPRES – Peneliti telah mengungkapkan hubungan kompleks antara perbandingan sosial, pengawasan tubuh, dan perilaku selfie di kalangan remaja perempuan di Tiongkok, yang menyoroti peran signifikan harga diri sebagai faktor pemoderasi.
Penelitian ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Reports, memberikan wawasan tentang bagaimana tekanan media sosial dan standar kecantikan masyarakat memengaruhi citra diri dan perilaku online para wanita muda.
Era digital telah menyebabkan lonjakan platform media sosial, terutama platform di mana posting selfie merupakan praktik utama, terutama di kalangan remaja.
Terdapat dua konsep penting dalam fenomena ini: pengawasan tubuh, yang melibatkan pemantauan terus-menerus terhadap penampilan seseorang berdasarkan standar kecantikan yang dirasakan, dan perbandingan sosial, kecenderungan untuk mengevaluasi diri sendiri dengan orang lain.
Perilaku-perilaku ini telah terkait dengan bagaimana individu, terutama wanita, memandang diri fisik mereka dibandingkan dengan orang lain.
Dipicu oleh kekhawatiran atas dampak media sosial pada kesehatan mental dan persepsi diri remaja, para peneliti bertujuan untuk mengeksplorasi mekanisme psikologis yang mendorong perilaku pengambilan dan berbagi selfie, terutama di kalangan remaja perempuan.
Studi ini bertujuan untuk meneliti bagaimana perilaku-perilaku ini dipengaruhi oleh perbandingan sosial di situs jaringan sosial (SNS) dan apakah tingkat harga diri dan praktik pengawasan tubuh individu memengaruhi proses ini.
Baca juga: Dampak TikTok dan Aplikasi Video Pendek terhadap Kesejahteraan Remaja
Untuk menyelidiki hubungan-hubungan ini, studi menggunakan metode survei, mengumpulkan data dari 339 remaja perempuan dengan rata-rata usia 17 tahun, direkrut dari dua sekolah menengah di Tiongkok bagian tengah.
Partisipan diminta untuk melengkapi kuesioner diri yang menilai perilaku selfie mereka, kejadian perbandingan penampilan fisik ke atas dan ke bawah, tingkat pengawasan tubuh, dan harga diri. Hal ini memungkinkan peneliti untuk menganalisis hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Temuan menunjukkan bahwa pengawasan tubuh berperan sebagai mediator antara perbandingan penampilan ke atas dan frekuensi posting selfie.
Dengan kata lain, remaja perempuan yang sering membandingkan diri dengan teman sebaya yang dirasakan lebih menarik cenderung lebih mungkin terlibat dalam perilaku yang melibatkan pemantauan dan pengawasan penampilan mereka, yang pada gilirannya mengarah pada posting selfie yang lebih sering di media sosial.