Baca juga : Digital Scammers Often Take Advantage of Convenience and Inattention of Potential Victims!
6. Bahasa atau Tanda-tanda Kecurigaan dalam Komunikasi
Mereka sering menggunakan bahasa yang terlalu manis, menghindari pertanyaan yang spesifik, atau memberikan jawaban yang tidak konsisten dalam komunikasi online atau melalui pesan teks.
7. Pernah Terlibat dalam Kasus Penipuan Sebelumnya
Beberapa love scammer memiliki riwayat atau catatan penipuan sebelumnya dan dapat diidentifikasi oleh lembaga penegak hukum.
8. Penggunaan Nomor Telepon atau Alamat Surel yang Tidak Stabil
Mereka sering menggunakan nomor telepon atau alamat surel yang tidak tetap atau dapat dihubungi dengan mudah, sehingga sulit untuk dilacak atau diidentifikasi.
9. Ketidakkonsistenan Identitas atau Informasi Pribadi
Love scammer sering memberikan informasi pribadi yang tidak konsisten atau bertentangan, dan sering kali tidak bersedia memberikan informasi yang jelas atau jujur tentang identitas mereka.
10. Ancaman atau Tekanan Emosional
Beberapa pelaku menggunakan ancaman atau tekanan emosional untuk memaksa korban agar memberikan uang atau bantuan keuangan.
Penting untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang asing secara online, terutama ketika terlibat dalam hubungan romantis atau persahabatan yang baru.
Jika Anda merasa dicurigai atau yakin bahwa Anda telah berinteraksi dengan love scammer, segera hentikan komunikasi dan laporkan ke lembaga penegak hukum atau platform media sosial yang bersangkutan.