Sinopsis Film Race: Kisah Perjuangan Owens Mendapatkan Olimpiade

JABAR EKSPRES – Sinopsis film Race yang akan tayang di Bioskop Trans TV malam ini Sabtu, 24 Februari 2024.

Film Race yang dirilis pada tahun 2016, adalah sebuah drama biografi yang menggambarkan perjalanan hidup Jesse Owens, atlet lari cepat Afrika-Amerika yang mengukir sejarah besar pada Olimpiade Berlin tahun 1936.

Disutradarai oleh Stephen Hopkins, film ini membawa penonton untuk menyaksikan keberanian dan keuletan Jesse Owens dalam menghadapi rasisme dan tekanan politik selama masa perjalanannya menuju Olimpiade.

Sinopsis Film Race

Film ini membuka pintu pada masa-masa awal kehidupan Jesse Owens (Stephan James) di Cleveland, Ohio, pada era 1930-an.

Owens adalah anak seorang pekerja bangunan, dan sejak kecil, bakat alaminya dalam lari cepat telah mencuat.

BACA JUGA: Kartu Prakerja Gelombang 63 Resmi Dibuka, Ini Cara Daftarnya

Owens mulai menunjukkan kecemerlangan di lapangan lari sekolah menengah, dan melalui pelatihnya Larry Snyder (Jason Sudeikis), ia diperkenalkan pada dunia atletik yang lebih luas.

Sebagai seorang atlet muda yang penuh semangat dan berdedikasi, Owens mendapati dirinya dihadapkan pada tantangan besar ketika ia menerima beasiswa untuk kuliah di Ohio State University.

Owens menghadapi dilema di antara tanggung jawab keluarga dan peluang olahraga yang menggiurkan.

Di tengah krisis finansial keluarganya, ia memutuskan untuk memanfaatkan bakatnya untuk meraih impian dan membanggakan keluarganya.

Saat di kampus, Owens bertemu dengan pelatih lari sekolah menengah yang berpikiran maju, Larry Snyder. Snyder, yang diperankan dengan penuh semangat oleh Jason Sudeikis, membantu membentuk Owens menjadi atlet yang lebih fokus dan disiplin.

Hubungan mereka yang unik menjadi pendorong untuk kesuksesan Owens di lintasan lari cepat, dan Snyder mengajarkan nilai-nilai seperti ketekunan, keberanian, dan kejujuran.

Perjalanan menuju Olimpiade Berlin 1936 menjadi titik fokus utama film ini. Owens, yang sebelumnya menghadapi segregasi rasial di Amerika Serikat, harus mengatasi tekanan politik dan perselisihan internasional.

Adolf Hitler, yang saat itu menjadi pemimpin Jerman Nazi, berharap Olimpiade Berlin akan menjadi platform untuk memamerkan supremasi ras Arya.

Bagi Owens, Olimpiade ini menjadi panggung di mana ia bisa membuktikan bahwa kecemerlangan tidak terbatas pada warna kulit.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan