Harga Beras Kian Mencekik, Pasokan Terus Menipis

JABAR EKSPRES – Harga beras di pasaran terus meroket. Tak hanya itu, pasokan beras juga kian menipis. Beras SPHP dari Bulog untuk Kota Banjar diprediksi hanya cukup untuk empat bulan kedepan.

“Ini dampak Elnino dan pasokan terhambat. Tapi kita berupaya dari daerah-daerah tetangga lain untuk memasok persediaan menjelang Ramadhan. Minimal itu dapat menstabilkan harga,” kata Pj Wali Kota Banjar Hj Ida Wahida Hidayati, Kamis 22 Kamis 2024.

Atas kondisi ini, Ida berharap masyarakat Banjar berbelanja sesuai kebutuhan, bukan sesuai gaya hidup. Karena harga beras saat ini sedang mahal.

“Upaya yang kita lakukan yakni menggelar operasi pasar, penyelenggaraan pasar murah. Juga akan menjual beras fresh dari petani. Beras yang saya pantau di Bulog itu cukup sampai 4 bulan kedepan,” kata dia.

“Kita akan menghadapi bulan Ramadhan, dan musim panen petani di Banjar akan tiba di akhir ramadhan atau bahkan sudah menginjak bulan syawal. Tentu ini perlu antisipasi yang terstruktur, dan cermat,” katanya menambahkan.

BACA JUGA: Satu Hari Dua Lakalantas Terjadi di Sukabumi Utara, Muda-mudi Meninggal di Lokasi

Rifki Alfian Fauzi, salah satu pedagang beras di Pasar Banjar yang menjadi agen penjualan besar mengaku cukup kesulitan untuk mendapatkan stok beras. Bahkan dirinya harus mengambil ke wilayah utara Jawa Barat bahkan Jawa Tengah.

“Beras ini didapat dari wilayah Indramayu dan Demak. Daerah itu sudah mulai panen raya. Di sini (Kota Banjar) baru mulai tanam, ada yang sudah tanam itu juga bulan April baru panen. Jadi kita ambil dari luar Kota Banjar,” ujar Rifki.

Kondisi ini membuat dirinya terpaksa menjual harga beras dengan harga tinggi. Saat ini saja dirinya menjual harga beras kualitas medium itu di angka Rp 15.500 per kilogram.

“Sebelumnya saya menjual di harga Rp14.000 sampai Rp 15.000 per kilogram,” ucapnya.

BACA JUGA: Pergerakan Tanah di Desa Cibedug Kian Parah, Puluhan Rumah Terancam

Sebelumnya, Keterlambatan masa tanam dan panen akibat fenomena El Nino yang pernah melanda Indonesia membuat ketersediaan beras di sebagian daerah mengalami kesulitan. Hal ini tentunya berdampak dengan naiknya harga karena kebutuhan tinggi sedangkan ketersediaan sedikit.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan