JABAR EKSPRES – Korban jiwa masih berjatuhan pasca gelaran pemilu beberapa waktu lalu. Tercatat baru-baru ini ada dua petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia.
Salah satu petugas yang meninggal dunia bernama Eri Fajar Nugraha. Ia bertugas di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Buahbatu.
Eri dikabarkan meninggal dunia beberapa hari setelah menjalankan tugas, yakni pada Selasa (20/2) pukul 16.30 WIB.
BACA JUGA: Tak Sengaja Merusak Barang di Hotel? Tenang, Begini Cara Mengatasinya
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian menuturkan, almarhum Eri meninggal disebabkan penyakit sesak nafas yang dideritanya. Mendiang menghembuskan napas terakhirnya saat hendak menjemput sang anak di sekolah.
“Pak Eri sedang mau menjemput anaknya yang sekolah, naik motor lalu sesak nafas lalu meninggal,” ucap Anhar saat ditemui di rumah duka Eri, Rabu (21/2).
Sementara itu, berdasarkan catatan Dinkes Kota Bandung, ada sekira lima petugas KPPS yang masih dirawat pasca pelaksanaan pemilu. Menurutnya, kondisi sakit petugas dengan berbagai gejala, sebagian besar ringan dan telah tertangani.
Lalu secara total petugas yang menderita sakit, pihaknya mencatatkan bahwa telah menangani sebanyak 542 orang petugas KPPS. “Dirujuk ke rumah sakit total ada 22 orang dan yang masih dirawat ada 5 orang,” jelasnya.
BACA JUGA: Kemal Palevi Minta Maaf Langsung kepada Ria Ricis Terkait Kontroversi Vlog Perceraian
Almarhum Eri merupakan petugas KPPS kedua yang meninggal dunia pasca pemilu. Setelah sebelumnya menimpa Jajang Safaat yang bertugas sebagai Ketua KPPS 18 Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung.
Petugas lainnya yang meninggal dunia adalah Jajang. Almarhum menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat (16/2) malam. Ditengarai penyebab kematiannya adalah kelelahan. Hal itu diungkapkan saudari almarhum Jajang, Juju Juariah saat ditemui di rumah duka, pada Sabtu (17/2) siang tadi.
Kejadian tersebut lantas mengejutkan pihak keluarga, lantaran almarhum tidak memiliki riwayat penyakit. “Nggak (sakit), dia termasuk orang sehat,” ungkap Juju kepada wartawan.
“Mungkin nanti mah seperti apa (evaluasi), biar petugasnya itu biar gak terlalu kelelahan. Soalnya itu kan saya sendiri jadi saksi (TPS), ngalamin,” harapnya.