Satu Petugas PTPS Meninggal Dunia Sebelum Pemilihan, 21 Petugas Sakit

JABAR EKSPRES – Kabar duka menyelimuti penyelenggara pemilu di Kabupaten Bandung setelah salah satu petugas Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) meninggal dunia.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung, Kahpiana membenarkan jika petugas PTPS yang meninggal bernama Agam akibat terjatuh setelah melakukan pencopotan Alat Peraga Kampanye (APK) saat masa tenang.

“Iya benar meninggal karena pecah pembuluh darah karena sebelumnya sempat terjatuh,” ujar Kahpiana saat dikonfirmasi, Jumat (16/2/2024).

Kahpiana menjelaskan, Almarhum Agam ini seharusnya ditugaskan di TPS 30 Desa Srirahayu, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung.

Namun sebelum sempat bertugas, Almarhum harus terlebih dulu meninggal dunia dan sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Majalaya.

“Jadi memang almarhum itu tidak ikut mengawas, terjatuh sebelum pemilihan, masuk rumah sakit, tiba-tiba ada kabar sudah meninggal dunia,” ucapnya.

Kahpiana menuturkan, awal kejadian Almarhum terjatuh ketika saat membantu menertibkan APK.

“Jadi malam Selasa Almarhum sempat membantu menertibkan APK. Kemudian saat membantu sempat terjatuh, tapi tidak apa-apa bahkan terus ikut nertibin lagi,” tutur Kahpiana.

Lanjut Kahpiana, setelah melakukan penertiban, Almarhum pun pulang ke rumahnya. Namun tak berselang lama mengalami pusing hingga tak sadarkan diri.

“Nah karena benturan mungkin, kemudian Almarhum pusing, mengeluarkan darah juga bahkan tidak sadarkan diri. Nah langsung sama teman-temannya dibawa ke Rumah Sakit Majalaya,” tambahnya.

Namun setelah melakukan pemungutan suara, Kahpiana mendapat kabar jika Almarhum sudah meninggal dunia.

“Sekitar jam 10 kemarin saya dapat kabar sudah meninggal dunia,” ungkapnya.

Atas kejadian ini, Bawaslu Kabupaten Bandung pun turut berbelasungkawa atas kepergian Agam. Bahkan di Kantor Bawaslu mengibarkan bendera setengah tiang atas kejadian yang terjadi ini.

Selain Almarhum Agam, kata Kahpiana ada juga beberapa petugas yang sakit dikarenakan telat makan.

“kini dari laporan yang diterima sebanyak 21 petugas pengawas mengalami sakit. satu orang merupakan pengawas kecamatan, dan satu orang pengawas Desa. Sisanya pengawas TPS, kebanyakan sakit asam lambung,” katanya

Oleh karenanya, Kahpiana menghimbau kepada seluruh petugas agar mengutamakan keselamatan dan juga kesehatan.

“Harus banyak makan dan kalau bisa jangan minum kopi sebelum makan,” pungkasnya.

Writer: Agi Ilman Darmawan

Tinggalkan Balasan