“Misalkan di dalam ember dan ditutup, atau punya galian tanah atau bekas kolam bisa jadi penampungan sementara sampah kering seperti kertas atau kaleng tadi,” paparnya.
Diar mengimbau, agar semua lapisan elemen masyarakat bisa bekerjasama dalam menjaga lingkungan, khususnya memilah sampah secara mandiri.
BACA JUGA: Jaga Kelancaran Pemilu 2024, Satpol PP Jabar Sebar 290 Ribu Petugas di Sejumlah TPS
“Supaya diatur agar masing-masing melaksanakan perannya. Sampah yang tercampur dan terlalu larut lama disimpan itu tentu berpengaruh juga terhadap lingkungan,” tukasnya.
Hal senada diungkapkan Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Sugianto. Dia menyampaikan, ketika TPAS Sarimukti ditutup harus segera mencari alternatif.
“Kita kan budaya kita membuang bukan mengolah. Salah satu antisipasinya saat ini kepada masyarakat adalah dengan memberikan edukasi dan melakukan pemilahan sampah di rumah masing-masing sebagai langkah awal,” ungkapnya.
Sugianto memaparkan, apabila sudah dipilah organik baru bisa jadikan pupuk, sedangkan yang bukan organik baru dipilah dan diserahkan kepada bank-bank sampah di wilayah masing-masing.
“Kehadiran bank sampah juga sangat penting di masyarakat, cuman mereka bisa menangani sampah,” pungkasnya. (Bas)