JABAR EKSPRES – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat (KBB) harus menggunakan perahu untuk mendistribusikan logistik Pemilu Serentak 2024.
Dalam pendistribusian logistik, KPU Kabupaten Bandung Barat juga memprioritaskan pendistribusian ke wilayah pelosok. Salah satunya di Kampung Cijuhung, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy.
“Betul, Kampung Cijuhung salah satu wilayah pelosok, dan pendistribusian logistik pun harus menggunakan perahu,” kata Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Deni Firman Rosadi kepada wartawan, Rabu 6 Februari 2024.
BACA JUGA: PMI Kabupaten Bandung Barat Disekap di Myanmar, Kepala BP2MI Buka Suara
Menurutnya, jumlah jiwa yang tinggal di Kampung Cijuhung tersebut sebanyak 294 orang. Jumlah itu keseluruhan tercatat di Daftar Pemilu Tetap (DPT) Pemilu 14 Februari 2024.
“Untuk bisa menjangkau TPS 12 yang ada di Kampung Cijuhung harus menggunakan jalur perairan. Dengan menaiki perahu bargas hanya dibutuhkan waktu sekitar 20 menit,” katanya.
“Kawasan itu menjadi salah satu lokasi pemilu yang dapat dikatakan berasa di tempat terpencil di Kabupaten Bandung Barat,” tambahnya.
Ia menambahkan, jalur transportasi air yang ditempuh kerap kali terkendala oleh keberadaan gulma yang ada di sepanjang perairan waduk Cirata.
“Artinya, kalau cuaca tidak mendukung maka akses perjalanan menuju Kampung Cijuhung pun terhambat karena banyaknya eceng gondok yang menutupi perairan,” katanya.
Masih kata Deni, kendati banyak wilayah di Kabupaten Bandung Barat yang aksesnya sulit namun Kampung Cijuhung menjadi salah satu wilayah yang berada di kawasan terpencil.
“Daerah lain kendalanya medan dan jarak, namun bisa ditempuh. Kalau di sini sangat sulit. Apalagi, cuaca buruk bisa menjadi kendala,” ucapnya.
Ia menegaskan, sejauh ini partisipasi warga masyarakat di Kampung Cijuhung pada pemilu dinilai cukup tinggi dan warga sudah memahami lantaran mereka sempat mengikuti tahapan pencoklitan.
“Rekan-rekan PPK Cipeundeuy juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kampung Cijuhung. Hal itu sebagai upaya KPU KBB untuk mengedukasi masyarakat yang tinggal di wilayah terisolir dan mereka harus betul-betul tersentuh,” tandasnya. (Wit)