Meskipun terjadi peningkatan, Kristin Lieb mencatat bahwa perempuan seringkali mengalami pembatasan dalam industri musik. Dia menyoroti bahwa meski perempuan telah lama terlibat dalam nominasi, ada perubahan naratif yang terjadi terkait bagaimana mereka dianggap.
Lieb mengungkapkan bahwa perempuan, setelah mencapai ketenaran, seringkali kehilangan akses ke genre asli mereka dan diarahkan menjadi bintang pop. Ini menciptakan persepsi bahwa pop adalah sesuatu yang bersifat buatan dan cepat hilang. Di sisi lain, musisi pria cenderung dianggap sebagai seniman otentik, berbakat, dan jenius.
Meskipun demikian, Lieb tetap optimis dengan perubahan yang terjadi baik di industri musik maupun di dunia kritikus dan akademisi. Dia berpendapat bahwa musik pop dapat dianggap sebagai seni dan layak untuk dibahas secara serius.
Namun, musisi klasik dan akademisi musik Christine Wisch memiliki pandangan berbeda. Wisch berharap bahwa semua pihak dapat melihat karya seni tanpa memandang identitas tertentu. Dia berharap agar saatnya tiba di mana gender bukan lagi menjadi fokus pembicaraan, dan karya seni dapat diapresiasi tanpa batasan.
