SMPN 1 Cimahi Berikan Pemahaman Pemilu dan Demokrasi pada Siswa

JABAR EKSPRES – SMPN 1 Cimahi memberikan pemahaman mengenai Pemilu kepada para siswa, mengingat tantangan anak-anak saat ini dalam menghadapi beragam informasi. Upaya ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman politik praktis mereka.

“Dalam peringatan P5 yang keempat dengan fokus pada tema ‘Suara Demokrasinya’,” ucap Kepala sekolah SMPN 1 Cimahi, Sri Mulyaningsih, Sabtu 3 Februari 2024.

Menurut Sri, sebenarnya bukan karena adanya pemilu pada tanggal 14 Februari, melainkan karena keberadaan pemilihan OSIS yang akan dilaksanakan pada tanggal 15. Proses ini melibatkan tahapan orientasi, kontekstual aksi, dan refleksi.

“Prof. Karim akan memberikan pemahaman yang kontekstual tentang Pemilu sebagai respons terhadap kondisi anak-anak saat ini yang terpapar berbagai informasi. Fokusnya akan terutama pada aspek politik praktis,” kata Sri.

“Kalau orang tua, mendukung maka anak akan terbawa,” tambahnya.

Anak-anak akan diperkenalkan pada konsep demokrasi melalui pendekatan kontekstual, sehingga mereka dapat lebih memahami prinsip-prinsip demokrasi.

“Bagaimana pemilihan ketua Osis, bagaimana adab membuat baligo, membahas kampanye, media sosial dan lain sebagainya,” jelas Sri.

Selanjutnya, Sri menjelaskan dilaksanakan lah rangkaian aksi dalam tiga tahap, dimana anak-anak diberikan tugas untuk membentuk kelas diferensiasi, memisahkan mereka ke dalam kelompok yang mewakili peran-peran seperti Bawaslu, KPU, KPPS, Timses, dengan calon-calonnya telah ditentukan sebelumnya.

“Setelah itu, kita semua diajak menonton debat calon ketua OSIS, pertanyaan anak anak yang menyusun dan disaring guru,” paparnya.

“Kita ada debat santin bukan debat entertainment seperti di tv.Kita arahkan kepada pengetahuan,” tambahnya.

Setelah melalui serangkaian tahapan analisis, menurut Sri anak-anak berhasil membentuk sembilan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kreativitas mereka terlihat jelas dalam pembuatan TPS di luar ruangan, menambahkan dimensi visual yang menarik.

“TPS nantinya akan dilombakan bagaimana yang terbagus,” katanya.

Sri menambahkan, momentum penentuan ketua OSIS melalui pemilihan. Quick count akan dilaksanakan dengan mengumpulkan data C1 dari setiap peserta. Proses ini akan mengikuti rumus yang telah ditetapkan untuk memastikan akurasi hasil.

“Anak-anak menggunakan quick count kita menggunakan real count, kemudian dilaporkan ke KPU Pusat di aula, setiap tahun yang melaksanakan anggota OSIS,” ucapnya.

Writer: Firman Satria

Tinggalkan Balasan