JABAR EKSPRES – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karawang, angkat bicara terkait adanya keluhan mengenai tumpukan sampah yang belum terangkut secara maksimal dari masyarakat setempat di sejumlah Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS).
Plt. Kepala DLH Karawang, Agus Sanusi, menyampaikan bahwa penumpukan sampah yang terjadi diakibatkan oleh alat berat di TPAS Jalupang yang sedang mengalami kerusakan.
Alat berat yang dimiliki DLH Karawang saat ini berjumlah 3 unit, namun hanya satu alat berat yang dapat dioperasikan.
“Yang layak operasi cuman 1, dengan kerusakan alat berat kita di sana akan berpengaruh terhadap pelayanan persampahan,” jelas Agus, dikutip dari pasundanekspres
Agus menjelaskan bahwa fungsi alat berat di TPAS Jalupang adalah untuk mendorong sampah. Dikarenakan hanya satu alat berat yang dapat beroperasi, proses pembuangan sampah pun menjadi terhambat.
BACA JUGA: Demo Guru Honorer Minta Diangkat Jadi PPPK, Pemkab Sukabumi: Melihat Kemampuan Daerah
“Alat berat itu mendorong sampah di sana. Kalau tidak didorong mobil angkutan kita kesana juga terhambat, sekarang masih dalam proses perbaikan,” paparnya.
Ia juga menambahkan bahwa minimnya jumlah armada pengangkut juga memperparah persoalan pengangkutan sampah.
Saat ini jumlah unit yang tercatat sebanyak 57 untuk 30 Kecamatan, sedangkan idealnya memiliki 200-250 armada (mobil) pengangkut.
“Idealnya dari jumlah penduduk kurang lebih 2,5 jiwa itu antara 200-250 armada. Kapasitas angkut hari ini hanya 57 armada dan alternatif sewa 20. Bisa terbayanglah,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa berdasarkan UU Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan, setiap orang menghasilkan sampah antara 0,4 kg perorang/hari sampai dengan 0,6 perorang/hari.
BACA JUGA: Jangan Sampai Menyesal! Ini 5 Kekurangan Smartwatch yang Pelu Kamu Ketahui
Jika dikalikan dengan jumlah penduduk di Karawang, maka dalam seharinya dapat menghasilkan sampah sebanyak 1.200 ton perharinya.
Agus mengimbau kepada masyarakat Karawang, untuk turut membantu dengan tidak menambah tumpukan dan tidak membuang sampah sembarangan.
“Mudah-mudahan paling lambat Senin depan kita udah kembali normal lagi. Masyarakat harap bisa saling membantu, buang sampah pada tempatnya, jangan ikut dibuang dijalan agar tidak bertambah,” tukasnya. (mg/Winda Putri Prahmawati)