“Ini menjadi tantangan besar bagi para penyuluh karena sesungguhnya mereka lah garda terdepan unjuk tombak dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian,” papar dia.
Ia menyebut, turunnya produktivitas pertanian itu disebabkan, antara lain karena berkurangnya luas lahan pertanian. Sementara dibagian lain, masih ada lahan yang belum efektif pemanfaatannya.
BACA JUGA: Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto Ajak Masyarakat Manfaatkan Hak Pilih pada Pemilu 2024
“Salah satunya yang muncul yang ada dihadapan kita bagaimana lahan-lahan pertanian produktif ini kemudian menjadi kawasan permukiman,” jelas Asmawa.
Oleh karenanya, Asmawa Tosepu berjanji akan meninventarisir lahan-lahan pertanian yang digunakan untuk kepentingan di luar pertanian.
“Oleh karena itu tadi menjadi masukan bagi dari para penyuluh dari para petani bahwa pemerintah Kabupaten bogor hendaknya seleksi ketat kepada pihak pihak yang ingin mengembangkan kawasan pertanian khususnya pertanian produktif menjadi kawasan permukiman,” tegas dia.
“Kami sudah tugaskan ekbang untuk seleksi ketat memfilter mana mana perizinan yang akan menggunakan lahan produktif pertanian yang berubah fungsi menjadi kawasan pemukiman atau perumahan,” tutup Asmawa Tosepu.