JABAR EKSPRES – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, Muhammad Rifqi menyatakan, pihaknya sudah siagakan unit pemadam kebakaran untuk mengantisipasi jika terjadi kebakaran.
Rifqi menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Kotim, Kalimantan Tengah untuk menyiapkan unit dan personel di sekitar gudang logistik pemilihan umum (pemilu).
“Untuk menjamin keamanan logistik pemilu ini kami juga bekerja sama dengan Disdamkarmat Kotim, sudah ada unit dan personel Disdamkarmat yang siaga 24 jam di sekitar gudang logistik,” katanya, Senin (29/1), dikutip dari Antara News.
BACA JUGA: Harapkan Pemilu 2024 Ramah Kelompok Rentan dan Disabilitas
Melansir dari Antara News, gudang logistik Pemilu 2024 yang dipakai KPU Kotim sampai November 2025, saat ini menempati gedung futsal indoor di kompleks Stadion 29 Nopember Sampit, Jalan Tjilik Riwut Km 2,5.
KPU Kotim terus berupaya guna menjamin kelancaran dan kesuksesan Pemilu 2024. Selain itu, KPU Kotim senantiasa menjaga keamanan di sekitar gudang logistik karena dikhawatirkan terjadi kebakaran.
Salah satu upaya untuk mengantisipasi kebakaran yaitu dengan menjalin kerja sama dengan Disdamkarmat Kotim Saat ini, satu unit mobil pemadam disiagakan di sekitar gudang logistik dan sejumlah alat pemadam kebakaran ringan (APAR) untuk penanganan darurat.
BACA JUGA: Suara NU adalah Kunci Menangkan Pemilu?
“Meskipun saat ini musim hujan tapi kami tetap mengantisipasi terjadinya kebakaran. Sementara untuk antisipasi banjir kami bersyukur karena lokasi gudang logistik itu aman dari banjir,” kata Rifqi.
Menurut Rifqi, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan PLN terkait penyediaan genset. Gudang logistik pemilu juga telah dilengkapi dengan kamera pengawas atau CCTV yang terkoneksi langsung ke Kantor KPU dan Polres Kotim.
Selain itu, logistik pemilu ini juga dijaga ketat oleh aparat kepolisian maupun tenaga KPU Kotim selama 24 jam setiap hari, sampai tiba waktu penyaluran logistik pemilu ke Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di tingkat kecamatan.
“Sehingga seiring dengan semakin dekatnya hari pemungutan suara tidak ada lagi kendala-kendala yang berhubungan dengan teknis dan lainnya,” imbuhnya. (Mg/Ratih Pujawati)