Teknik Psikologi: Cara Mengetahui Kebohongan dari Seseorang

JABAR EKSPRES – Anda pasti kesal jika mengetahui seseorang sedang berbohong, namun bagaimana cara mengetahui kebohongan dari seseorang?

Untuk bisa mengetahui kebohongan dari seseorang bisa dideteksi dengan beragam cara.

Cara mengetahui kebohongan ini bisa menjadi clue bahwa apa yang diucapkannya adalah asli atau fiksi.

Baca juga: 10 Rahasia Teknik Psikologi agar Dicintai Banyak Orang dan Membuat Hidup Bahagia

Berikut 10 Cara Mengetahui Kebohongan

1. Cari kebenaran dengan matamu

Sering dikatakan bahwa mata adalah jendela jiwa, dan ini menjadi sangat penting dalam konteks mendeteksi kebohongan.

Kontak mata yang berlebihan, atau kurangnya kontak mata, bisa menjadi tanda perselingkuhan.

Penipu sering kali berusaha keras menjaga kontak mata untuk meyakinkan Anda tentang kebenarannya.

2. Ketidaksesuaian antara ekspresi wajah dan emosi

Jika ekspresi wajah tidak sesuai dengan konteks emosi yang dibicarakan, hal itu mungkin menunjukkan bahwa orang tersebut tidak mengatakan yang sebenarnya.

Menurut psikologi ekspresi mikro, ekspresi wajah yang tidak disadari sesaat sering kali mengungkapkan emosi sebenarnya yang tersembunyi.

3. Inkonsistensi Cerita

Perhatikan detail dan konsistensi cerita yang disampaikan. Orang yang berbohong sering kali kesulitan menjaga konsistensi ceritanya, terutama ketika ditanya detailnya.

4. Perubahan Pola Bicara

Perubahan pada suara Anda, seperti kecepatan bicara yang meningkat, nada yang lebih tinggi, atau keraguan saat berbicara, dapat mengindikasikan ketidakjujuran. Stres karena berbohong sering kali memengaruhi cara seseorang berbicara.

5. Bahasa Tubuh Tertutup

Gerakan tubuh tertutup, seperti menyilangkan tangan atau kaki, seringkali menandakan bahwa Anda sedang berusaha melindungi diri atau menyembunyikan sesuatu.

6. Ketakutan dan Ketidaknyamanan

Tanda-tanda rasa takut seperti berkeringat, gemetar, dan gugup bisa menjadi tanda seseorang tidak nyaman dengan apa yang diucapkannya, yang merupakan tanda berbohong, ada kemungkinan.

7. Pengulangan dan kata pengisi

Mengulang kalimat dan menggunakan kata pengisi seperti “um” dan “um” dapat menjadi taktik mengulur waktu ketika menciptakan kebohongan.

8. Terlalu banyak detail atau tidak cukup detail

Terlalu banyak atau tidak cukup detail yang tidak perlu juga dapat menunjukkan adanya upaya untuk membujuk atau menyembunyikan kebenaran.

9. Hindari Jawaban Langsung

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan