JABAR EKSPRES – Bagaimana agar dicintai orang lain seperti kita mencintainya? Pertanyaan ini pasti pernah muncul di benak Anda.
Cara untuk dicintai orang lain memang ada banyak, namun kami akan memberikan rangkuman beberapa teknik psikologi agar bisa mengimplementasikan hal tersebut.
Apa saja cara agar dicintai orang lain? Berikut penjelasannya:
Bangun Koneksi yang Mendalam
Pernahkah Anda merasa begitu terhubung dengan seseorang sehingga Anda merasa sudah mengenalnya selama bertahun-tahun? Ini bukan suatu kebetulan.
Melalui penelitian, psikolog terkemuka Dr. Arthur Aron menemukan bahwa kombinasi keterbukaan emosional dan kontak mata yang berkelanjutan dapat menciptakan ikatan yang kuat antara dua orang.
Teknik ini, yang dikenal sebagai 36 Pertanyaan untuk Jatuh Cinta, telah menjadi salah satu alat paling berharga dalam membangun hubungan yang mendalam.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengahadapi Orang Bodoh? Ini Kuncinya
Kuasai seni bahasa tubuh
Komunikasi nonverbal atau bahasa tubuh juga berperan penting. Para ahli mengatakan bahwa sebagian besar komunikasi kita bersifat non-verbal.
Bahasa tubuh yang terbuka, seperti menghadap orang lain, kontak mata terus-menerus, dan senyuman yang tulus dapat menunjukkan ketertarikan dan penerimaan.
Sebaliknya, bahasa tubuh tertutup, seperti menyilangkan tangan atau memalingkan muka, sering kali diartikan sebagai ketidakpercayaan atau ketidaknyamanan.
Psikologi Warna dalam Penampilan
Tahukah Anda bahwa warna pakaian yang Anda kenakan dapat memengaruhi persepsi orang lain terhadap Anda? Penelitian menunjukkan bahwa warna merah dikaitkan dengan daya tarik dan kekuatan.
Mengenakan warna merah bisa membuat Anda tampil lebih menarik dan percaya diri. Ini merupakan faktor penting untuk menarik perhatian dan cinta.
Putaran Kejutan: Kekuatan Keaslian
Namun, dalam semua teknik ini, ada satu elemen yang sering diabaikan. Ini adalah keandalan.
Eksperimen sosial yang dilakukan oleh sebuah universitas bergengsi menemukan bahwa orang yang paling populer bukanlah mereka yang menguasai semua teknik tersebut dengan sempurna, melainkan mereka yang ikhlas dan ikhlas dalam segala tindakannya.
Paradoksnya, mereka yang berani menunjukkan kelemahan dan ketidaksempurnaannya seringkali adalah orang yang paling dihargai dan dicintai.