Dua ayat ini Allah berikan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam mi’raj. Tapi, diturunkan di Madinah saat kondisinya tepat. Sehingga dalam keadaan tersebut kaum muslimin benar-benar merasakan rahmat dan keutamaan dari Allah.
3. Ampunan bagi mereka yang tak pernah menyekutukan Allah.
Al-muqhimat adalah dosa-dosa besar. Sehingga pelakunya mendapat hukuman dengan dimasukkan ke dalam neraka. Orang-orang yang melakukan dosa besar, hukum asalnya mereka pantas mendapat hukuman dari Allah.
Seperti mereka yang durhaka kepada dua orang tua, bermuamalah ribawi, meminum khamr, membunuh, dan lain-lain.
Baca juga : Selain Isra Mi’raj, Ini 6 Momen Penting Yang Terjadi di Bulan Rajab
Namun, dalam malam isra’ mi’raj ini, Allah memberikan peluang pada mereka untuk terbebas dari siksa.
Syaratnya adalah mereka bertaubat kepada Allah dengan taubat yang benar. Jika mereka tidak bertaubat, mereka akan diadzab di neraka walaupun tidak kekal di dalamnya jika tidak melakukan kesyirikan.
Misalnya, dosa pembunuhan. Sebuah dosa yang pantas mendapatkan adzab di neraka. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” [Quran An-Nisa: 93].
Itulah tiga hal yang diwahyukan kepada Rosulullah saat perjalanan Isra Mi’raj selain turunnya perintah sholat fardhu.