JABAR EKSPRES – Persoalan stunting dan perilaku masyarakat yang buang air besar sembarangan (BABS) menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi wilayah Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Hal itu dibenarkan Camat Bogor Barat, Dudi Fitri Susandi saat menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2025 di Hotel Braja Mustika pada Jumat, 26 Januari 2024.
Tercatat dari total 82.372 keluarga di wilayah Kecamatan Bogor Barat, terdapat 520 balita menderita stunting dan 5.734 rumah yang masih BABS.
Dudi mengaku, pihaknya masih terus berupaya menangani dua persoalan tersebut melalui berbagai program inovasi dan kolaborasi.
“Di tahun 2023 kemarin, kami sangat konsern menangani stunting. Alhamdulillah kami mendapat peringkat terbaik paling banyak menjalin kolaborasi se-Kota Bogor untuk mengentaskan stunting,” ungkapnya kepada wartawan di lokasi acara Musrenbang.
BACA JUGA: Bima Arya Puji Kontribusi Organda Dorong Kemajuan Sistem Transportasi di Kota Bogor
Menurutnya, upaya ini memberikan efek yang cukup signifikan. Angka stunting yang awalnya berjumlah 601 anak di Februari 2023. Kini menurun 13,4 persen, sehingga jumlah balita stunting saat ini sebanyak 520 anak.
Ia menjelaskan, penurunan juga terjadi pada kasus BABS. Kasus BABS di wilayahnya turun sebanyak 27,2 persen dari 7872 rumah menjadi 5734 rumah.
“Upaya penurunan akan kami lanjutkan di tahun 2024. Memang tidak mudah, tapi masih dilakukan bersama-sama semua pihak melalui kerja sama pentahelix,” tutur Dudi.
Ia menambahkan, terkait usulan rencana pembangunan dalam Musrenbang kali ini di dominasi usulan fisik serta sarana prasarana lainnya. Selain fisik, ia pun memasukan sektor ekonomi dalam rencana pembangunan ini.
“Kami berharap di tahun 2024 ada pembangunan GOR di Cilendek Barat. Kita lihat keberhasilan GOM di Manunggal, itu berhasil menumbuh kembangkan UMKM,” tukas Dudi. (YUD)
BACA JUGA: Jadi Faktor Penentu, Generasi Muda Sebagai Pemutus Stunting di Indonesia