JABAR EKSPRES- Kementerian Wakaf dan Urusan Agama di Jalur Gaza mengungkapkan bahwa sebanyak 1.000 masjid di wilayah tersebut mengalami kerusakan sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober 2023.
Dari perkiraan 1.200 masjid di Gaza, biaya rekonstruksi diperkirakan mencapai sekitar 500 juta dolar AS. Selain masjid, gereja, gedung administrasi, dan sekolah-sekolah Alquran juga menjadi korban dalam serangan Israel.
Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Gaza mengajak negara-negara Arab dan Islam, serta masyarakat yang memiliki hati nurani, untuk memenuhi tanggung jawab mereka terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
BACA JUGA : Syuhada di Gaza Telah Lampaui 25 Ribu Jiwa
Agresi Israel selama hampir empat bulan tidak hanya menyebabkan tingginya korban jiwa, tetapi juga mengakibatkan kehancuran infrastruktur yang masif.
Laporan Awal Kerusakan Sektor Kebudayaan ketiga yang dirilis oleh Kementerian Kebudayaan Palestina menyoroti kerusakan gedung bersejarah, situs warisan, dan pusat-pusat kebudayaan di Gaza akibat serangan Israel.
Keberanian rakyat Palestina dalam memperkaya kesadaran budaya, melalui pencapaian-pencapaian penting dalam sejarah peradaban Kanaan, Fenisia, Kristen, dan Islam, terancam oleh agresi tanpa pandang bulu Israel.
Bukan hanya bangunan fisik yang terkena dampak, namun sekitar 41 seniman, penulis, dan aktivis budaya di Gaza tewas selama hampir empat bulan terakhir. Banyak di antara mereka kehilangan anggota keluarga, perpustakaan, dan studio pribadinya. Karya seni berharga serta manuskrip sastra juga terkubur di bawah reruntuhan bangunan.
Meskipun sulit mendapatkan fakta komprehensif dan akurat mengenai kerugian yang dialami rakyat Palestina, laporan tersebut bertujuan menjelaskan situasi kekayaan budaya serta warisan benda dan non-benda di Gaza.
BACA JUGA : 25.000 Orang Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel
Kementerian Kebudayaan Palestina mengecam diamnya organisasi internasional dalam melindungi situs-situs warisan budaya sesuai hukum internasional.
Sejumlah bangunan bersejarah, seperti Masjid Otsman bin Qashqar dan Gereja Santo Porfiri, menjadi target serangan Israel, menyebabkan kerusakan yang tak terhitung. Serangan terhadap gereja tersebut mengejutkan dunia internasional, terutama karena saat itu gereja sedang menampung warga Gaza yang berlindung.
Pengeboman Gereja Santo Porfiri dikutuk keras oleh Dewan Gereja Dunia. Hingga saat ini, Israel masih melanjutkan agresinya, dengan lebih dari 25 ribu warga Gaza tewas dan lebih dari 62 ribu luka sejak dimulainya agresi pada Oktober 2023.