Devy Mawarnie Puspitasari, Dr., SE., MM. mempresentasikan mengenai edukasi pengajukan kredit usaha mikro kecil dan menengah di kelurahan srengseng Meruya Selatan melalui Kredit usaha Rakyat (KUR). KUR bagi pelaku UMKM terbagi atas 3 jenis, yaitu KUR Super Mikro dengan limit sampai dengan 10 juta rupiah, KUR Mikro dengan limit 10 – 15 juta rupiah dan KUR kecil dengan limit 50 – 500 juta rupiah.
Selain itu, terdapat juga Kredit Usaha Mikro (KUM) Bank Mandiri dengan limit 50 – 500 juta rupiah. Syarat pendaftaran KUR dan KUM terbagi atas empat poin utama, yaitu prose pendaftaran dan penyerahan dokumen, proses kredit yang memakan kurang lebih 3 hari setelah dokumen lengkap, proses penarikan fasilitas kredit yang telah dicairkan dan pembayaran fasilitas ke cabang bank terdekat maupun melalui auto debet.
Ikhyandini Garindia Atristyanti, S.Mn., M.MT mempresentasikan bagaimana mengembangkan bisnis menggunakan model bisnis kanvas.
Model ini merupakan cara sederhana untuk menggambarkan poin-poin penting konsep usaha kita dalam selembar kertas. Beberapa poinnya seperti produk, segmentasi pasar, channels, hubungan dengan pelanggan, aliran pendapatan, key partners, kegiatan usaha, sumber daya utama hingga struktur biaya. Dengan model ini usaha kita menjadi lebih fokus dan keberhasilan lebih tinggi.
Dr. Mohamad Torik Langlang Buana, SE., MM. mempresetasikan mengenai cara melukis seni kufi dengan aplikasi di telepon genggam. Kufi sendiri merupakan salah Satu model tulisan dari Arab, Timur Tengah.
Seni gambar atau lukisan kufi biasa digunakan pada kaus, hiasan dinding dan goodybag. Untuk pembuatan gambar kufi ini dapat dilakukan menggunakan handphone. Aplikasi yang digunakan adalah Pixellab & 8bitpainter.
Penggunaan aplikasi ini cukup mudah untuk menggambar tulisan nama dengan seni kufi, pengguna cukup membentuk tulisan atau pola sesuai yang diinginkan pada lembar kosong yang bercorak kotak-kotak yang kemudian dapat diganti dengan warna-warna yang menarik.
Rujito, SE., MM mempresentasikan tentang manajemen pengelolaan persediaan bahan makanan bagi UMKM. Persaingan dunia bisnis semakin ketat, maka keberhasilan UMKM sangat tergantung pada kemampuan pemilik/orang yang mengelola UMKM.
UMKM disarankan tetap menggunakan konsep sistem informasi manajemen, meskipun sederhana sesuai kebutuhan bisnis. Manajemen pengelolaan bahan persediaan ini dimulai dari adanya gudang penyimpanan yang cukup, pembuatan daftar stok, membuat forecast persediaan bahan, pembuatan kode pada setiap produk, pemisahan stok lama dan baru hingga pengecekan sebelum barang disimpan.